Digadang Jadi Cawapres 2024 Erick Thohir: Fokus Ketahanan Energi dan Pangan Dulu

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merespons, soal potensi dirinya maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2024. Menurutnya hal tersebut terlalu dini untuk dia maju sebagai bakal cawapres mendatang. 

Prabowo: Jika Tidak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu Kami

"Itu terlalu dini lah, kita liat sitauasi ekonomi pun masih belum menentu," kata Erick di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Januari 2023.

Erick menekankan, saat ini dirinya masih fakus untuk menjaga ketahanan harga energi dan pangan. Karena pada beberapa waktu lalu, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sempat mengalami gejolak.

Saat Berdoa di Rakornas Pilkada, PAN Yakin Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Erick Thohir, Jelang Peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Kemarin harga BBM turun alhamdulillah ketika harganya US$79 per barel, tapi kan prediksi bisa naik ke US$90 per barel terus data-data research harga pangan ini yang tertinggi naik 14 persen. Tentu kami fokus bagaimana ketahanan energi dan pangan dulu aja, dan kalau masalah pencalonan itu kan masih lama," ujarnya.

Presiden FIFA Bangga dengan Pencapaian Timnas Indonesia: Bergerak ke Arah yang Benar

Erick juga turut menanggapi perihal dirinya yang sedang dipepet oleh Partai Amanat Nasional (PAN) untuk maju sebagai cawapres 2024.

"Itu sesuatu yang lumrah saja, karena kenapa? Ya itu bagian dinamika politik yang terjadi, ini negara demokrasi tetapi yang penting kan kita jangan menjebak diri kita kepada situasi yang akhirnya kita terpecah-pecah atau terkotomi satu dan lainnya, terlalu awal," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan ketertarikannya dengan memberikan kode keras yang mengenalkan Erick Thohir kepada kadernya untuk maju pada Pemilu mendatang. Hal itu terungkap saat Erick ikut bersama Zulhas dalam berbagai agenda PAN di Sumatera Utara (Sumut). 

Erick mengatakan, kalau pun Zulhas menyatakan ketertarikannya hal itu merupakan suatu yang lumrah.  "Kalaupun ada ketertarikan dari Pak Zulhas atau PAN sesuatu yang lumrah. Itu kan proses, tapi bukan sesuatu yang dini," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya