Minta Kepala BPS Jemput Bola, Menpan-RB: Banyak Kepala Daerah Tidak Paham Data

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas.
Sumber :
  • ANTARA/Desca Lidya Natalia

VIVA Bisnis – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas menyinggung soal masih banyaknya kepala daerah yang tidak memiliki tingkat kepedulian terhadap data. Salah satunya mengenai, data kemiskinan di wilayahnya.

Mendagri Wanti-wanti KPU Jaga Data Pemilih Pilkada 2024, Ada Ancaman Hukum kalau Bocor

Adapun hingga saat ini kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pemerintah. Atas hal itu, Anas meminta kepada kepala Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menjemput bola.

"Harapan saya para kepala BPS yang hebat di depan saya ini bisa jemput bola. Tidak semua kepada daerah seperti mereka yang mempunyai kepedulian terhadap data seperti Sumedang dan lainnya," kata Anas dalam Launching Reformasi Birokrasi BPS Tahun 2023 dan Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020, Senin, 30 Januari 2023.

Kemenko Ekonomi Ungkap KUR 2024 Telah Tersalur ke 149.602 Debitur hingga April

Gedung BPS / Badan Pusat Statistik

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

Anas berharap Kepala BPS Margo Yuwono agar memerintahkan, seluruh kepala BPS di Kabupaten/Kota untuk menjemput bola dengan bertemu bupati hingga kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Imbas Konflik Israel-Iran, Emas Sumbang 0,08 Persen ke Inflasi RI April 2024 

"Bagi saya yang penting bukan hanya Forkopimda, Forkopimda penting untuk mengkonsolidasi stabilitas dan keamanan tapi data. Waktu saya jadi bupati, sangat penting karena uang terbatas jika datanya keliru maka tidak tepat sasaran maka capaian penanganan kemiskinannya juga tidak maksimal," jelasnya.

Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas

Photo :
  • Humas MENPANRB

Menurutnya, saat ini tidak semua kepala daerah paham mengenai data yang ada di wilayahnya. Sebab tidak semua pemimpin daerah memiliki latar belakang akademi.

"Tidak semua kepala daerah itu paham dengan data, para kepala BPS musti menerjemahkan dengan bahasa yang mudah. Karena tidak semua kepala daerah latarnya akademi, sebagian karena dicintai rakyat latar belakang pun tidak masalah yang penting mereka dipilih dan bisa memimpin," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya