Bank Indonesia Diramal Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen

ilustrasi suku bunga
Sumber :
  • Adri Prastowo

VIVA Bisnis – Bank Indonesia (BI) hari ini Kamis, 16 Februari 2023 akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur BI (RDG BI) terkait kebijakan suku bunga acuannya. BI tercatat sudah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak enam kali sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023 menjadi 5,75 persen.

Penjualan Mobil Diprediksi Menurun, Dampak BI Rate

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky memperkirakan, pada RDG kali ini BI akan menahan suku bunga acuannya.

"Kami melihat BI perlu menahan suku bunga acuan di 5,75 persen untuk menjaga stabilitas harga dan nilai tukar, sembari melanjutkan kebijakan makroprudensial tanpa mengganggu momentum pemulihan ekonomi yang terjadi saat ini," ujar Riefky dalam laporan yang diterima VIVA, Kamis, 16 Februari 2023.

Ombudsman: Bunga Investasi yang Sangat Tinggi Itu 99,9 Persen Penipuan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Riefky mengatakan, perlunya BI untuk menahan kebijakan tersebut karena perkembangan saat ini menunjukkan bahwa kondisi finansial dan moneter di Indonesia sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Mantan Anak Buah Bongkar Kasus Korupsi, SYL Bilang "Saya Tidak Perlu Dibela"

"Dari sisi inflasi, walaupun masih berada di atas target BI, inflasi sudah melalui titik puncaknya dan secara konsisten menunjukkan tren penurunan yang mengarah ke level 4 persen," jelasnya.

Adapun angka inflasi secara umum tercatat turun 5,28 persen secara year on year (yoy) pada Januari 2023, dibandingkan akhir 2022 yang sebesar 5,51 persen yoy.

Sedangkan dari sisi eksternal jelasnya, rupiah yang mengalami apresiasi cukup kuat dalam satu bulan terakhir dan saat ini masih relatif stabil di kisaran Rp 15.000.

"Kemudian, the Fed juga kembali mengurangi agresivitas pengetatan kebijakan moneternya dalam rapat FOMC terakhir. Terakhir, selisih imbal hasil antara surat utang pemerintah Indonesia dan US Treasury sudah cukup terjaga, dan cukup menarik untuk menarik arus modal masuk ke pasar keuangan Indonesia," jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan, tidak akan kembali menaikkan suku bunga acuannya.

Penghargaan dari Bank Indonesia

Photo :
  • Topremit

"Karena kemarin sudah saya sinyal, suku bunga BI rate 5,75 setelah kenaikan 225 bps memadai. Kurang jelas apa itu? Tidak ada bank sentral lain yang arah kebijakan bunganya sejelas itu," kata Perry.

Perry mengatakan, tidak lagi dilakukannya kenaikan suku bunga acuan karena sudah memadai, serta sudah tidak ada kejadian yang luar biasa.

"Kalau tidak ada sesuatu yang unpredictable berarti ya sudah memadai," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya