Senang Dibantu Mahfud MD soal Temuan Rp 300 Triliun, Sri Mulyani: Ayo Kita Bersihin

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji akan bertemu Menko Polhukam Mahfud MD untuk membahas soal transaksi mencurigakan di Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Bahkan, Sri Mulyani mengajak untuk bersama-sama membersihkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Kalah di Pilpres 2024, Ini Kegiatan yang Bakal Dilakukan Mahfud Selanjutnya

Sri Mulyani mengatakan, dari temuan transaksi yang diduga mencurigakan itu dirinya sudah menerima surat tersebut. Namun, dari surat yang berisi 36 halaman itu tidak ditemukan angka Rp 300 triliun. 

"Mengenai Rp 300 triliun terus terang saya tidak lihat di salam surat itu enggak ada angkanya. Jadi saya nggak tau juga Rp 300 triliun angkanya itu dari mana," ujar Sri Mulyani dikutip dalam Youtube Sekertariat Presiden, Jumat, 10 Maret 2023. 

Mahfud Ngaku Tak Ada Tawaran Masuk ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Menko Polhukam Mahfud MD

Photo :
  • Cahyo Edi (Yogyakarta)

Sri Mulyani menuturkan, setibanya dia di Jakarta akan langsung bertemu dengan Mahfud dan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana. 

Ganjar Pranowo: Saya Tidak Akan Bergabung di Pemerintahan

"Sehingga saya bisa punya informasi yang sama dengan anda semuanya, media dan masyarakat. Tentu saya tanya kepada Pak Ivan cara menghitungnya bagaimana datanya seperti apa," ujarnya. 

Bendahara Negara melanjutkan, dia merasa senang jika Menko Polhukam bersedia membantu Kemenkeu untuk melakukan bersih-bersih. 

"Ayo Pak Mahfud aku dibantuin aku senang dibantuin. Kita mau bersihin, kita bersihin. Tapi dengan data yang sama, dengan fakta yang sama dan sebagian yang ada di di dalam Kemenkeu," ujarnya. 

Sebelumnya diberitakan, Menko Polhukam yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Mahfud MD mengungkapkan adanya laporan transaksi mencurigakan sebesar Rp300 triliun di Kemenkeu, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai.

Mahfud menuturkan temuan transaksi mencurigakan berangka fantastis itu baru saja dilaporkan kepadanya pada Rabu 8 Maret 2023.

"Saya sudah dapat laporan, pagi tadi, terbaru, malah ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan. Sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai. Itu (laporan) hari ini," ujar Mahfud di UGM.

Terkait temuan transaksi mencurigakan mencapai Rp300 triliun ini, Mahfud menyebut jika pihaknya telah menyampaikannya ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) maupun ke PPATK.

Mahfud meminta agar temuan transaksi mencurigakan itu bisa dilacak baik oleh Kementerian Keuangan maupun PPATK.

"Kemarin ada 69 orang dengan nilai (transaksi mencurigakan) gak sampai triliunan, hanya ratusan miliar. Sekarang, hari ini, sudah ditemukan lagi kira-kira Rp 300 T. Itu harus dilacak," tegas Mahfud.

"Saya sudah sampaikan kepada Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan). PPATK juga sudah kita sampaikan," sambung Mahfud.

Mahfud memastikan temuan transaksi mencurigakan mencapai ratusan triliun ini datanya bisa dipertanggungjawabkan.

"Ini yang saya sampaikan tidak hoaks. Ada datanya tertulis," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya