Tren Minat Wisatawan Bergeser, Kemenparekraf Tegaskan Desa Wisata Bisa dongkrak Kesejahteraan Warga

Kain khas Lombok.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenparekraf.

VIVA Bisnis – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menegaskan, orientasi pembangunan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan memberi kesempatan bagi desa-desa wisata untuk mengambil peran strategis. Hal itu secara otomoatis juga dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Geger! Warga Temukan Mayat Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Hal tersebut ditegaskan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Martini Mohamad Paham, menegaskan pentingnya Sadar Wisata 5.0 guna menggenjot potensi wisata setempat. Kegiatan itu diketahui terbaru digelar di delapan Desa Wisata yang ada di wilayah Lombok Tengah dan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada pekan ini.

”Ini adalah peluang bagi kita semua untuk bangkit membangun desa wisata karena pergeseran tren yang ada membuat wisatawan memilih mencari alternatif tempat-tempat wisata baru di desa wisata yang memberi pengalaman unik bagi mereka," kata Martini dikutip dari keterangannya, Jumat, 19 Mei 2023.

Bank Sumut Promosikan Pariwisata Danau Toba Melalui Pertemuan BPD se-Indonesia

Kegiatan Sadar Wisata 5.0 merupakan bagian dari rangkaian besar Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang dilaksanakan Kemenparekraf dengan dukungan Bank Dunia. Sebanyak 90 Desa Wisata di enam DPP tersentuh program tersebut, melanjutkan 65 Desa Wisata yang sudah tersentuh program serupa pada tahun 2022 lalu, meliputi Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Labuan Bajo dan Wakatobi.

Sementara itu, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf Florida Pardosi juga menggarisbawahi bahwa tren pariwisata menunjukkan desa wisata menjadi makin populer. Bahkan disebut sebagai pandemic winner atau destinasi yang mampu menawarkan pengalaman otentik, aktivitas di alam terbuka, serta kesempatan berinteraksi dengan budaya dan kearifan lokal.

Kondisi Gaza Jauh Lebih Hancur Dibanding Kota di Jerman Pada Perang Dunia II

Taman Wisata Gunung Tunak, Lombok Tengah.

Photo :
  • VIVA/Satria Zulfikar.

"Masyarakat di desa wisata memiliki peran dan tugas yang sama untuk memastikan kelangsungan pariwisata. Oleh karena itu diperlukan kesadaran dan komitmen yang tinggi untuk menjaga kelestarian alam, budaya, agar keindahan dan keunikan destinasi wisata Indonesia tetap tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan," kata Florida.

Sejalan dengan itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat H.M. Fajar Taufik mengajak seluruh peserta memanfaatkan dengan baik kesempatan mengikuti Sosialisasi Sadar Wisata 5.0. Dia mengimbau segenap pihak bersama aparat desa wisata memikirkan bersama potensi yang dapat dikembangkan untuk pariwisata.

Perwakilan Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lalu Imam Mahardika mengapreasiasi penyelenggaraan program Sosialisasi Sadar Wisata di Kabupaten Lombok Tengah untuk meningkatkan kapasitas pelaku pariwisata.

"Terlebih dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) maupun Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah ini memiliki magnet tersendiri. Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata ini diharapkan berdampak positif terhadap perkembangan pariwisata. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pengembangan SDM untuk membangun desa-desa wisata kita," kata Imam.

Sekitar 800 warga dan pelaku pariwisata di delapan desa wisata di Lombok mengikuti kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0. Desa-desa tersebut adalah dua desa wisata dari Kabupaten Lombok Barat (Batu Putih dan Pelangan), serta enam desa wisata dari Kabupaten Lombok Tengah (Mertak, Mekar Sari, Bilebante, Bonjeruk, Penujak, dan Sengkol).

Desa-desa tersebut kaya oleh potensi wisata baik alam, budaya, maupun atraksi, misalnya Desa Wisata Batu Putih yang terkenal dengan salah satu lokasi selancar terbaik di dunia, Desa Wisata Bilebante dan Bonjeruk yang menjanjikan pengalaman interaksi dengan kearifan lokal budaya dan kehidupan sehari-hari, Desa Wisata Sengkol yang mengelola Desa Adat Ende, Desa Wisata Penujak sebagai surga kerajinan gerabah, serta Desa Wisata Mekar Sari dan Mertak yang memiliki jejeran pantai memukau.

Sebelumnya, Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan saat ini terdapat 4.500 lebih desa wisata yang telah memiliki kelengkapan dan terdaftar di Jaring Desa Wisata (Jadesta) yang dibina Kemenparekraf. Dia mendorong berbagai pihak untuk melaksanakan program pemberdayaan, termasuk melalui Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 karena desa wisata terbukti menciptakan peluang peningkatan kesejahteraan bagi warga. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya