Kuartal I-2023, Laba Bersih ITIC Naik 9,45 Persen

ITIC.
Sumber :
  • ITIC.

VIVA Bisnis – PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC IJ) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 68,1 miliar, meningkat 14,5 persen pada kuartal I 2023. Atau Rp 8,6 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 59,5 miliar.

Khawatir Timbul Badai PHK, Ribuan Buruh Rokok Tolak Kenaikan Cukai SKT 2025

Direktur Indonesian Tobacco Andre Martinus mengatakan, kinerja perusahaan yang baik tersebut merupakan hasil dari komitmen perseroan untuk terus menciptakan nilai untuk para stakeholder.

“Kinerja perseroan yang sangat baik ini adalah hasil pertumbuhan penjualan di existing market, perbaikan distribusi dan pemerataan area penjualan dan diiringi dengan peningkatan perbaikan mutu produksi tembakau dan pengendalian proses kerja untuk mengendalikan biaya untuk peningkatan kualitas performa keuangan dan komitmen perbaikan kinerja organisasi yang berkelanjutan,” kata Andre melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

Ahok Sebut Gaji Ideal Warga yang Tinggal di Jakarta Minimal Rp 5 Juta

Tumbuhan tembakau

Photo :
  • Pixabay

Pada kuartal I 2023, Indonesian Tobacco membukukan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 11,5 miliar. Angka itu menurun 0,49 persen dibandingkan kuartal I pada tahun sebelumnya yang tercatat Rp 11,6 miliar.

Bappebti Bentuk Komite Aset Kripto, Indodax Sebut Bisa Tingkatkan Kepercayaan

Sedangkan laba bersih perseroan pada kuartal I-2023 berhasil meningkat 9,45 persen sebesar Rp 4,2 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 3,8 miliar.

"Kinerja positif perseroan adalah bentuk komitmen manajemen perseroan yang terus menjadi momentum perseroan untuk selalu kuat bertumbuh dan bertahan lebih kuat di masa mendatang dan mampu melewati segala rintangan pascapandemi,” ujar Andre.

Sepanjang tahun 2022, Indonesian Tobacco membukukan pendapatan sebesar Rp 279 miliar, atau meningkat 17,11 persen dibandingkan pendapatan pada 2021 sebesar Rp 238 miliar. Sedangkan dari aspek EBITDA, perusahaan produsen tembakau iris tersebut membukukan Rp 54,9 miliar.

Andre menjelaskan, sejak tahun 2020, perseroan memperlihatkan komitmen nyata dengan melakukan perbaikan kinerja yang berkesinambungan dengan peningkatan laba bersih pada 2020 sebesar Rp 6,1 miliar dan pada 2021 yang dibukukan Rp 18,4 miliar.

Untuk tahun 2022, laba bersih Perseroan sebesar Rp 23,9 miliar atau meningkat 30,4 persen dibandingkan dengan tahun 2021. Perseroan juga memperbaiki kinerja dengan penurunan liabilitas sebesar 6,5 persen dengan perbandingan liabilitas perseroan pada 2021 sebesar Rp 202 miliar dan pada 2022 turun sebesar Rp 188,9 miliar.

"Kenaikan aset sebesar 5 persen, aset perseroan di tahun 2021 adalah sebesar Rp 526,7 miliar, dan di tahun 2022 adalah sebesar Rp 553,2 miliar. Perseroan juga membukukan kenaikan ekuitas sebesar 12,2 persen di tahun 2021, ekuitas perseroan adalah sebesar Rp 324,7 miliar dan di tahun 2022 ekuitas perseroan meningkat sebesar Rp 364,3 miliar," jelas Andre. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya