Simak! Penjelasan Pertamina soal LPG 3 Kg Langka di Sejumlah Daerah

LPG 3 Kg langka di Kota Malang.
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama.

Jakarta – Sejumlah wilayah seperti Sumatera Barat, Banyuwangi, hingga Bali, dikabarkan mengalami kelangkaan LPG (elpiji) 3 Kilogram. Bahkan yang terbaru, Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Erman Safar memerintahkan pendistribusian terbatas elpiji 3 kg terkait langkanya bahan bakar tersebut di wilayahnya.

Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

Saat dikonfirmasi, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, kelangkaan elpiji 3 kg di sejumlah wilayah itu disebabkan adanya peningkatan konsumsi pada sejumlah masyarakat khusus, antara tengah Mei hingga awal Juni 2023.

“Dulu memang ada peningkatan konsumsi/kebutuhan masyarakat sejak pertengahan Mei hingga awal Juni, ketika ada beberapa kali libur panjang,” kata Irto saat dihubungi VIVA Bisnis, Selasa, 20 Juni 2023.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Ilustrasi Tabung Gas Elpiji 3 Kg.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Namun, Irto memastikan bahwa dukungan telah dilakukan dengan penambahan alokasi dari elpiji tabung melon tersebut, dan memastikan bahwa salurannya juga berjalan lancar.

Ajang JDM Funday Mandalika 2024 Bukan Sekadar Balapan Mobil Jepang

“Penambahan alokasi lokasi terus dilakukan, dan kami terus mempercepat proses terutama jika ada kemungkinan konsumsi meningkat kembali. Tapi saat ini seluruh lokasi berjalan normal,” ujar Irto.

Pertamina Tegaskan Tidak Lakukan Pengurangan Pasokan

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Ketika ditanya apakah kelangkaan ini merupakan bentuk pengurangan pasokan menuju penyelesaian pembelian LPG 3 kg, Irto pun membantah hal tersebut. Dia mengatakan, hingga saat ini belum ada kebijakan baik dari pemerintah maupun Pertamina, untuk membatasi pembelian elpiji 3 kg tersebut.

Sementara, proses pendataan dan pencocokan data bagi para konsumen elpiji 3 kg itu juga masih terus berjalan, dan telah mencapai 276 Kota/Kabupaten di sejumlah wilayah seperti seluruh Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Sampai saat ini belum ada penyelesaian pembelian, dan kami saat ini masih tetap fokus ke pencocokan data yang dilakukan di 276 Kota/Kabupaten di seluruh Jawa, Bali, dan sebagian Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya