Ini Kata Petinggi BEI soal Wacana IPO Freeport Indonesia

Tambang terbuka Grasberg yang sudah digali PT Freeport Indonesia.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

Jakarta – Pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berupaya mengajak PT Freeport Indonesia, untuk melantai di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya memang memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk terus mengajak perusahaan-perusahaan yang dinilai layak IPO agar bisa melantai di bursa.

"Kami dengan Mandiri Sekuritas memang masih akan terus menggali potensi perusahaan-perusahaan layak IPO di seluruh Indonesia, termasuk Freeport," kata Nyoman di Gedung BEI, Jakarta, Jumat, 7 Juli 2023.

Beroperasi Juni 2024, Smelter Freeport di Gresik Bakal Diresmikan Jokowi?

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna.

Photo :
  • M Yudha Prastya/VIVA.co.id

Diketahui, Freeport Indonesia pemegang konsensi area tambang Grasberg dengan cadangan terbukti mencapai 4 miliar ton.

Smelter Freeport di Gresik Mulai Produksi Agustus 2024 dengan Kapasitas 50 Persen

Untuk cadangan mencapai 1,8 miliar ton yang akan ditambang hingga 2041, dengan cadangan (proven+probable) untuk emas, Freeport Indonesia secara keseluruhan memiliki total sebesar 29.08 juta troy oz berdasarkan data sampai 31 Desember 2019.

Saat ini, 48,8 persen porsi saham Freeport Indonesia dipegang oleh Freeport-Mc Moran Inc, dan 51,23 persen dikuasai Inalum.

Namun kepemilikan Inalum secara langsung sebesar 26,2 persen dan 25 persen, dipegang perusahaan patungan Inalum dan Pemerintah Daerah Papua yakni PT Indonesia Papua Metal Mineral.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya