Akademisi Beberkan Kriteria Calon Kepala Badan Karantina Indonesia

Ekspor-Impor.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Guru Besar IPB University, Prof. Dr. Ir. Widodo, MS mengungkapkan, kriteria calon kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) yang tepat. Menurutnya, calon kepala Barantin harus profesional berintegritas, dan pejabat karir.

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Adapun Berantin merupakan lembaga baru yang dibentuk melalui peleburan tiga lembaga di bawah Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta fungsi Pengawasan KSDAE Kementerian LHK di tempat pemasukan dan pengeluaran.

“Paling tepat orang karir. Orang karir paham teknis. Tanpa memahami teknis, potensi salah kebijakan bahkan penyelewengan akan terjadi,” kata Widodo dalam keterangan Senin, 7 Agustus 2023.

Cocok untuk Content Creator, Aset Kripto Ini Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Ilustrasi Ekspor-Impor

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Widodo mengatakan, seorang kepala Barantin idealnya memiliki pengetahuan teknis yang banyak. Sebab lembaga ini merupakan badan teknis, sehingga seorang kepala paling tidak memiliki background keahlian teknis.

KPK Ungkap Background Pejabat Pemilik Aset Kripto Miliaran

“Lalu dia dipoles menjadi seorang manajerial dan komunikator yang baik. Komunikator ke ke bawah, ke atas, maupun ke samping,” jelasnya.

Selain profesional paham teknis, Widodo mengatakan seorang kepala Barantin mesti komunikator ulung. Karena Barantin akan menjadi alat negara dalam urusan daya tawar terhadap negara lain.

“Barantin akan menjadi filter ekspor impor, kalau urusan perdagangan mesti memiliki kemampuan komunikasi. Jadi nanti Badan ini memiliki peran yang sangat strategis sebagai economic tools dan diplomatic tools. Kalau dalam perdagangan ada yang boleh dan tidak," ujarnya.

Menurutnya, kebijakan yang diambil oleh kepala Berantin harus betul-betul berdasarkan justifikasi teknis yang benar dan kuat (Scientific base). Sehingga tidak menimbulkan dispute atau komplain dari negara lain.

Widodo berharap Barantin seperti Kementerian Luar Negeri yang diisi oleh pejabat karir. Di Kementerian Luar Negeri, kata dia, tidak ada orang politik semuanya pejabat karir dan teknis. Pun dengan Kementerian Keuangan.

“Jadi yang paham teknis yang memahami organisasi nasional maupun global dengan baik,” ujar Widodo.

Menurutnya, Berantin berhubungan dengan perdagangan global. Sehingga jika badan ini dikelola dengan baik oleh orang profesional, maka akan menjadi alat tawar dan bahkan kemandirian nasionalis.

"Nasionalis kan juga melindungi negara dari ancaman negara luar. Penjajahan itu sudah bukan penjajahan senjata, tapi ekonomi," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya