Sri Mulyani Ungkap Kesepakatan Menkeu dan Menkes Se-ASEAN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Menteri keuangan dan menteri kesehatan negara anggota ASEAN, berkumpul di Jakarta membahas langkah yang akan dilakukan kawasan untuk memitigasi jika pandemi kembali di masa mendatang.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada pertemuan itu juga telah disepakati beberapa hal, yang mana itu sebagai respons dari sisi kesehatan dan dampaknya ke perekonomian.

"Hari ini Kemenkeu dan Kemenkes dari negara anggota ASEAN sudah melaksanakan diskusi produktif untuk berkoordinasi antara pejabat keuangan dan kesehatan secara efektif  dalam merespons tantangan kesehatan dan ekonomi yang dapat ditimbulkan oleh pandemi lain,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers The ASEAN Finance and Health Minister’s Meeting, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2023.

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,17 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia.

Sri Mulyani menjelaskan, pada pertemuan itu negara anggota ASEAN menyoroti terkait masih adanya kesenjangan keuangan terkait persiapan dan respons terhadap pandemi antar negara anggota.
Sehingga dengan itu, akan didorong investasi untuk meningkatkan kapasitas pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons (PPR) negara anggota. Itu dilakukan untuk menangani kondisi darurat akibat COVID-19 atau pandemi lainnya yang mungkin muncul ke depan.

Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Global Tahun Ini Stagnan pada Level yang Rendah

Dia menuturkan, negara anggota juga menegaskan kembali untuk membangun momentum pemulihan yang kuat dan berkelanjutan dengan mekanisme dan strategi yang ada. Termasuk melalui dana pandemi yang diluncurkan saat pertemuan anggota G20 di bawah Presidensi Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, The Interview

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

“Kami ingin memastikan bahwa kapasitas PPR lebih ditingkatkan lagi untuk menangani ancaman kesehatan masyarakat di masa depan, yang disebabkan oleh penyakit menular atau pandemi lainnya di masa mendatang,” ujarnya.

Kemudian negara anggota menegaskan kembali komitmen untuk meningkatkan investasi nasional dalam satu kapasitas kesehatan dan menjajaki pembiayaan inovatif lainnya. Itu termasuk inisiatif multilateral dan bilateral melalui kerja sama dan keterlibatan mitra internasional.

“Kami juga menegaskan kembali komitmen kami untuk memperkuat arsitektur kesehatan regional pasca COVID-19. Hal ini khusus untuk mencapai ketahanan komunitas Asean, dengan mempertimbangkan kerangka pemulihan komprehensif ASEAN,” ujarnya.

Dia menuturkan, negara anggota juga sepakat untuk memperluas penggunaan dana respons COVID-19 ASEAN, selain untuk COVID-19, yaitu untuk mengatasi keadaan darurat kesehatan lainnya.

Kemudian turut disepakati untuk percepatan perjanjian terkait pendirian dan fase persiapan ASEAN Center for Public Health Emergency dan penyakit menular yang mungkin muncul.

“Kita lihat tujuan dari pengumpulan dana ini untuk menanggapi penyebaran COVID-19. Dana ini dikaji ulang dan dinilai harus lebih fleksibel agar kita dapat menggunakannya untuk kesehatan publik dan penyakit menular lainnya,” terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya