Fitch Ratings Tetapkan Peringkat Utang Indonesia Stabil, Begini Respons Kemenkeu

Fitch Ratings.
Sumber :
  • The News International

Jakarta – Fitch Ratings mengumumkan afirmasi peringkat utang Indonesia 'BBB' dengan outlook stabil. Afirmasi ini didukung oleh kinerja ekonomi yang stabil dan prospek pertumbuhan yang solid. 

Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Rp 8,1 Triliun hingga Maret 2024

Fitch menilai konsumsi domestik yang kuat tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di tahun 2023, bahkan di tengah gejolak ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai sekitar 5 persen selama tujuh kuartal terakhir.

“Kebijakan fiskal yang kredibel dan pengelolaan utang yang hati-hati mendorong kinerja ekonomi Indonesia yang kuat dan stabil dengan prospek pertumbuhan yang solid," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Suminto dalam keterangannya, Rabu, 6 September 2023. 

Wamenkeu: Konflik Israel Vs Iran Kita Perhatikan Sangat Serius 

Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Fitch juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap kuat pada tingkat 5,2 persen pada tahun 2024 dan 5,0 persen pada tahun 2025. 

Antisipasi Dampak Buruk Konflik Iran-Israel, Pemerintah Wajib Simak 3 Saran Kebijakan Ekonomi Ini

Selain itu, Fitch Ratings memberi apresiasi atas upaya Indonesia menjaga kestabilan harga. Hal ini merupakan prestasi yang mengesankan mengingat tantangan global dalam hal kenaikan harga pangan. 

"Langkah-langkah mitigasi yang diterapkan telah membantu membawa inflasi ke tingkat yang moderat dan stabil," ujarnya. 

Dari sisi fiskal, Fitch mengapresiasi defisit fiskal yang telah kembali ke tingkat sebelum pandemi pada tahun 2022, yang menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam menjaga keseimbangan fiskal. 

Kebijakan fiskal yang terukur diharapkan akan menjaga defisit dan utang pada tingkat yang terkelola dengan baik. Fitch juga mengharapkan upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan, meskipun dihadapkan pada tantangan penuruan harga komoditas. 

Di tengah perubahan situasi pada neraca transaksi berjalan Indonesia, yang berbalik menjadi negatif pada kuartal kedua 2023 sebesar 0,6 persen. Dengan itu Fitch memproyeksikan defisit tersebut akan meningkat menjadi 0,9 persen pada tahun 2024 dan 1,5 persen pada tahun 2025. 

Walaupun demikian, Fitch melihat potensi peningkatan investasi langsung asing (FDI) secara bertahap, terutama di sektor kendaraan listrik dan manufaktur, yang dapat mengurangi kerentanan neraca pembayaran dan mendukung penurunan defisit neraca transaksi berjalan. 

Fitch juga menilai baik atas penurunan ketergantungan pada utang dalam mata uang asing. Hal tersebut telah mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar. Investor asing yang semakin tertarik pada obligasi pemerintah Indonesia juga telah meningkatkan stabilitas keuangan negara. 

“Di tengah tantangan global yang masih dinamis, Pemerintah akan terus memastikan pemulihan ekonomi terjaga melalui peran APBN yang solid, percepatan reformasi struktural, serta sinergi antar lembaga yang kuat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi kuat, inklusif, dan berkelanjutan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya