2 Tahun Jadi Subholding Upstream, PHE Berhasil Lampaui Produksi 1 Juta Barel Ekuivalen

Wilayah kerja Pertamina Hulu Energi (PHE). (ilustrasi)
Sumber :
  • Dok. PHE

Jakarta – Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil mencatatkan kinerja positif atas kontribusi pertumbuhan produksi migas pada tahun 2022 sebesar 7,89 persen, berbanding dengan tahun 2021.

Smelter Freeport di Gresik Mulai Produksi Agustus 2024 dengan Kapasitas 50 Persen

Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita mengatakan, hal itu seiring capaian laba bersih yang mencapai sebesar US$4,67 miliar di tahun 2022.

"Selama 2 tahun menjadi Subholding Upstream, kami berhasil mencapai produksi melebihi 1 juta BOEPD (barel setara minyak per hari) atau sebesar 1.047 MBOEPD (juta barel minyak per hari) dari 42 blok migas yang kami kelola per hari ini," kata Arya dalam keterangannya, Senin, 11 September 2023.

Honda Bakal Jor-joran Produksi Motor Listrik Tahun Ini

Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita.

Photo :
  • Dok. Pertamina.

Selain itu, kontribusi nasional PHE juga semakin signifikan atas lifting minyak sebesar 67 persen, dan lifting gas sebesar 31 persen. Hingga saat ini, PHE berhasil merealisasikan pengeboran 431 sumur pengembangan, 442 workover (kerja ulang pindah lapisan), dan 18.514 well services (reparasi sumur).

Ini Dia Bagaimana Pencetakan 3D Bisa Membantu Banyak Bisnis Indonesia

Berbagai proyek besar seperti Optimasi Pengembangan Lanjutan Lapangan (OPLL) Mahakam, OPLL Sanga Sanga, Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru, dan Secondary Recovery (pengurasan tahap lanjut) metode waterflood, juga berhasil diimplementasikan oleh PHE.

Sementara dalam bidang eksplorasi, PHE mencapai rasio keberhasilan sebesar 100 persen dengan total temuan sumber daya 2C sebesar 118 MMBOE (Juta Barel Minyak Ekuivalen). "Pada tahun 2022, PHE berhasil mendapatkan temuan sumber daya 2C sebesar 345,4 MMBOE (Juta Barel Minyak Ekuivalen)," ujar aarya.

Subholding Upstream Beri Nilai Tambah

Ilustrasi Anjungan Lepas Pantai Pertamina Hulu Energi (PHE).

Photo :
  • Dok. Pertamina

Dia menegaskan, pembentukan Subholding Upstream Pertamina telah berhasil memberikan nilai tambah yang memperkuat, dan mengoptimalkan posisi Pertamina menjadi lebih fokus di sektor hulu migas.

PHE pun berhasil menjadi center of excellence, didukung dengan organisasi yang lean, agile, serta efisien, dan diharapkan dapat menjadi yang terbaik di industri hulu migas Indonesia. Selain itu, integrasi data bawah permukaan membuka peluang PHE untuk mengintegrasikan pengembangan seluruh wilayah kerja, yang berada di kawasan yang sama.

"Sinergi operasional tanpa batas menjadikan entitas operasional di bawah PHE, dapat memanfaatkan fasilitas produksi bersama oleh para pengelola wilayah kerja di satu kawasan yang sama, sekaligus membentuk aliansi strategis untuk service company di bawahnya," ujarnya.

Diketahui, pada tahun 2023, PHE menjalankan berbagai macam strategi untuk meningkatkan produksinya. Antara lain menambahkan 10 persen Participating Interest di Irak, akuisisi wilayah kerja East Natuna, Bunga dan Peri Mahakam, perpanjangan kontrak MLN Algeria, serta penandatanganan perjanjian pembelian kepemilikan blok Masela. Seluruh strategi yang dijalankan bertujuan untuk menjaga keberlanjutan hulu migas dalam negeri dan mendorong kinerja PHE di kancah internasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya