Bakrie & Brothers Resmikan PLTS Atap, Komitmen Genjot Industri Hijau

Peresmian PLTS Atap PT Braja Mukti Cakra (BMC).
Sumber :
  • Yeni Lestari/VIVA.

Bekasi – PT Bakrie & Brothers (BNBR) Tbk melalui unit usahanya PT Braja Mukti Cakra (BMC) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 26 September 2023. 

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

PLTS Atap ini merupakan hasil join venture BMC dengan PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) yang bergerak di bidang industri manufaktur komponen otomotif. PLTS Atap yang berkapasitas 317,7 kWp (kilowatt-peak) ini akan mampu memproduksi energi listrik hingga 434 MWh (megawatt-hour) per tahun.

"Menyadari pentingnya hal ini, unit usaha BNBR lainnya yang bergerak di sektor energi baru terbarukan, yakni PT Helio Synar Energi, jauh-jauh hari telah mengarahkan operasinya ke bisnis energi yang berkelanjutan dan memperjuangkan ekonomi hijau. Yang terbaru adalah membangun PLTS Atap di unit usaha BNBR-KTB, yakni Braja Mukti Cakra," kata Wakil Direktur Utama BNBR Ardiansyah Bakrie, Selasa, 26 September 2023.

6 Tips Membuat Hidup Lebih Tenang, Pikiran Lebih Relaks

Peresminan PLTS Atap PT Braja Mukti Cakra (BMC).

Photo :
  • Yeni Lestari/VIVA.

"Ini saya rasa sesuatu yang cocok di sini, kenapa? Saya baru datang di sini (Bekasi) memang panasnya pol, jadi saya rasa memang cocok untuk kita membuat PLTS Atap ini," sambungnya. 

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...

Ardi mengatakan pembangunan PLTS Atap di pabrik BMC ini merupakan komitmen BNBR dan didukung penuh oleh KTB untuk mewujudkan transisi ke arah bisnis yang lebih hijau, berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Hal ini semakin mendesak di tengah isu polusi udara akibat emisi gas CO2 yang melanda beberapa kota di Indonesia."Tentu, sejalan juga dengan program pemerintah dalam mendorong pemanfaatan energi yang baru dan terbarukan, dengan target net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat lagi," jelasnya. 

Sebagai perusahaan visioner yang dipimpin oleh generasi ketiga, Grup Bakrie kata Ardi sangat menyadari pentingnya transisi energi secara global. Hal ini bukan semata untuk kelestarian lingkungan melainkan juga merupakan bentuk warisan bagi generasi mendatang.

Peresmian PLTS Atap PT Braja Mukti Cakra (BMC).

Photo :
  • Yeni Lestari/VIVA.

Maka dari itu, pihaknya pun berupaya mewujudkannya dengan membangun PLTS Atap di pabrik-pabrik serta fasilitas operasional di lingkungan Grup Bakrie. 

"Setelah BMC, Helio juga akan segera membangun PLTS Atap di pabrik-pabrik dan fasilitas operasional lainnya di lingkungan Grup Bakrie dengan kapasitas yang lebih besar. Ini penting, bukan semata untuk kelestarian lingkungan saja melainkan juga bentuk warisan bagi generasi yang akan datang," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama & CEO PT Braja Mukti Cakra (BMC) V Bimo Kurniatmoko mengatakan, sebagai bagian dari entitas bisnis Grup Bakrie dan KTB, pihaknya melihat sudah waktunya bagi industri manufaktur komponen otomotif untuk menggunakan sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. 

PLTS Atap ini, menurut Bimo, akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan di mata customer yang tidak hanya berasal dari Indonesia melainkan juga mancanegara.

"Selain investasi penghematan, mengingat energi merupakan belanja yang terbesar ketiga di industri kami, langkah ini sedikit-banyak juga ikut mendorong proses transisi energi di Indonesia. Sebagai pionir di Grup Bakrie, kami merasa bangga," ujar Bimo.

Sementara itu, Direktur Utama PT Helio Synar Energi (Helio) Ronald Nehemia Sinaga mengatakan, perusahaan saat ini tengah gencar membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk skala utilitas dan commercial serta industrial. 

Sebagai kontribusi awal mewujudkan dekarbonisasi industri, Helio akan segera memasang PLTS Atap di pabrik-pabrik lainnya. Helio juga berkolaborasi dengan unit bisnis Bakrie Group lainnya untuk mengembangkan kawasan industri net-zero emission untuk melayani pabrik dan fasilitas manufaktur yang membutuhkan banyak energi listrik dengan memanfaatkan energi surya dan bayu/angin.

"Dengan kapasitas sebesar 317.7 kWp (kilowatt-peak) atau 434 MWh (megawatt-hour) per tahun, PLTS Atap yang terpasang di BMC tersebut mampu mengurangi emisi gas CO2 hingga 415 ribu kg per tahun, atau setara dengan sekitar 15.000 pohon yang harus ditanam untuk menyerap CO2 dalam jumlah tersebut," jelas Ronald.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya