Rupiah Masih Terancam Melemah, Bertengger di Rp 15.690 per Dolar AS

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Kamis, 12 Oktober 2023. Rupiah melemah sebesar 1 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp 15.690 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.689 per dolar AS.

Sri Mulyani Pede Inflasi Melandai di Kuartal-II 2024 Seiring Turunnya Harga Beras

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.710 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, nilai tukar rupiah akan ditutup melemah pada hari ini. Menurutnya, pasar kini tengah merespons positif terhadap pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5 persen untuk tahun ini dan tahun 2024 mendatang.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

"Proyeksi ini tidak berubah dibandingkan perkiraan sebelumnya. Sementara itu, IMF memperkirakan inflasi Indonesia akan mencapai 3,6 persen year on year (yoy) pada akhir tahun ini dan terus melandai hingga 2,5 persen yoy pada akhir tahun 2024," ujar Ibrahim dalam risetnya, Kamis, 12 Oktober 2023. 

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Trade Minister: No Need to Worry about Weakening of Rupiah

Proyeksi tersebut diambil berdasarkan asumsi kebijakan fiskal dan moneter RI. IMF mengatakan proyeksi ekonomi RI didasarkan pada kebijakan pemerintah yang mempertahankan kebijakan fiskal yang netral, disertai dengan kebijakan pajak dan reformasi administrasi yang moderat, realisasi belanja negara, dan peningkatan belanja modal secara bertahap dalam jangka menengah yang sejalan dengan ruang fiskal. 

Adapun IMF mengatakan asumsi kebijakan moneter Bank Indonesia sejalan dengan inflasi yang berada di kisaran target bank sentral dalam jangka menengah, 

Di sisi lain, IMF memangkas outlook ekonomi global menjadi 2,9 persen untuk 2024, turun 0,1 persen. Adapun proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2023 tidak berubah di level 3 persen. Penurunan outlook ekonomi global pada tahun 2024 didasari oleh masih tingginya prospek inflasi tahun depan. IMF juga meningkatkan proyeksi inflasi global untuk 2024 dan menyerukan bank sentral untuk menjaga kebijakannya tetap ketat, sampai tekanan harga mereda untuk waktu yang lama. 

Dalam laporan terbaru, IMF meningkatkan proyeksi inflasi secara global menjadi  5,8 persen. Angka ini naik dari 5,2 persen pada bulan lalu. IMF juga memperkirakan inflasi akan berada di atas target bank sentral hingga 2025  Lonjakan tersebut dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk gangguan rantai pasokan akibat pandemi Covid-19, stimulus fiskal sebagai respons terhadap lockdown global, permintaan dan pasar tenaga kerja yang ketat di AS, dan gangguan pangan dan energi akibat invasi Rusia ke Ukraina yang kemudian berdampak khusus di Eropa dan Inggris. Mata uang rupiah fluktuatif namun diperkirakan ditutup melemah di rentang Rp. 15.670- Rp. 15.750.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya