Kinerja Produksi PGE Kuartal III-2023 Meningkat 4,3 Persen

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Sumber :
  • Pertamina

Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melaporkan peningkatan kinerja produksi pada kuartal III-2023 yang mencapai 4,3 persen secara year-on-year (yoy). Capaian positif produksi tersebut yakni sebesar 3.586 GWh, dari target 4.524 GWh pada akhir 2023.

Smelter Freeport di Gresik Mulai Produksi Agustus 2024 dengan Kapasitas 50 Persen

Direktur Operasi PGE, Ahmad Yani menjelaskan, pada kuartal III-2023 ini Kamojang menjadi area paling produktif, dengan produksi sebesar 1.281 GWh. Kemudian posisi kedua disusul oleh Lahendong, dengan capaian produksi sebesar 664 GWh.

"Sejumlah faktor utama yang memberikan stimulus antara lain yakni keberhasilan PGE menanggulangi bottleneck pada Ulubelu (Unit 1-4), menjadi faktor penentu yang memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan produksi PGE sepanjang kuartal ketiga ini," kata Ahmad Yani dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa, 31 Oktober 2023.

Honda Bakal Jor-joran Produksi Motor Listrik Tahun Ini

sumur injeksi pertamina geothermal area ulubelu

Photo :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

Dia menambahkan, faktor utama lainnya adalah pemeliharaan area Karaha dari November 2021 hingga Maret 2022, serta adanya sejumlah perbaikan yang dilakukan secara besar-besaran pada sejumlah area pembangkit listrik panas bumi (PLTP). 

Ini Dia Bagaimana Pencetakan 3D Bisa Membantu Banyak Bisnis Indonesia

"Perbaikan tersebut sudah kami kerjakan pada PLTP Ulubelu Unit 3 pada kuartal II-2022, PLTP Lahendong Unit 5 & 6 di kuartal I-2022, dan inspeksi tahun pertama PLTP Lumut Balai unit 1 pada kuartal III-2022," ujarnya.

Dari Bursa Karbon Indonesia, PGE Kantongi Rp 11,3 Miliar 

Presiden Jokowi :uncurrkan perdagangan Bursa Karbon Indonesia.

Photo :
  • ANTARA.

Selain itu, Ahmad Yani juga juga melaporkan pendapatan perdana PGE, sejak berpartisipasi di bursa karbon Indonesia. Dimana, PGE berhasil membukukan sebesar US$732 ribu atau Rp 11,3 miliar, sehingga menjadi landasan yang positif bagi keuangan perusahaan.

Ahmad Yani menjelaskan, kontribusi yang didapat PGE dari pasar karbon domestik ini, diperoleh dari diterbitkannya 864.209 Ton CO2eq karbon pada September 2023.

"PGE sudah berpengalaman mengelola proyek kredit karbon sejak 2011. Listrik yang dihasilkan dari panas bumi ini memiliki jejak emisi karbon 10 kali lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik dari sumber daya tak terbarukan," kata Ahmad.

Ahmad Yani menjelaskan, karbon kredit yang dihasilkan oleh PGE tersebut dihasilkan dari proyek Karaha (Unit 1), Ulubelu (Unit 3 dan 4), dan Lahendong (Unit 5 dan 6). "Untuk Lumut Balai (Unit 1 dan 2), saat ini masih dalam tahap verifikasi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya