Sindir Kinerja Tom Lembong di BKPM, Bahlil: Ini Perbandingan Tamatan Harvard dan STIE

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

Jakarta – Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, membandingkan kinerja BKPM era Kabinet Pertama dengan Kabinet Kedua Presiden Jokowi. Hal itu diutarakannya, sebagai sindiran kepada Kepala BKPM terdahulunya, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong yang kinerjanya dinilai tak sebaik kinerja BKPM di eranya saat ini.

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan

Bahkan, Bahlil sampai membawa-bawa pembahasan soal almamaternya di STIE Port Numbay, Jayapura, dengan almamater Tom Lembong yang jebolan Harvard University, Amerika Serikat.

"Jadi ini perbandingan antara pejabat (BKPM) terdahulu yang tamatan Harvard, yang sekolahnya hebat, dan pejabat sekarang yang tamatannya di STIE Port Numbay, Jayapura. Ini datanya objektif aja," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Kinerja Investasi Tahun 2023 di kantornya, Rabu, 24 Januari 2024.

Bahlil Yakin Jokowi Mau Bertemu dengan Megawati: Tidak Perlu Grasah Grusuh

Bahlil pun memaparkan, realisasi investasi di 2015 era Franky Sibarani memimpin BKPM, tercatat mencapai Rp 545,40 triliun dari target Rp 519 triliun di RPJMN. Namun, saat membicarakan realisasi investasi BKPM turun di era setelah Franky Sibarani, yakni di periode Thomas Lembong, Bahlil pun blak-blakan enggan menyebut namanya karena tidak mau membuatnya besar kepala.

"Kemudian diganti oleh, saya pikir teman-teman sudah tahu. Saya tidak sebutkan namanya, nanti kepala besar soalnya. Itu di 2016 ada terjadi reshuffle kabinet, kemudian ada pejabat terdahulu saya masuk, dan itu target RPJMN-nya Rp 594,80 triliun realisasinya Rp 612 triliun," ujar Bahlil.

Bahlil Bocorkan Isi Pembicaraan Jokowi dan Tony Blair: Energi Baru hingga IKN

"Lalu di 2017, dengan target RPJMN Rp 678 triliun, realisasinya 692 triliun. Namun pada tahun 2018, wartawan catat ini, RPJMN kita Rp 765 triliun, realisasi investasinya Rp 721,30 triliun. Jadi dalam fasenya itu ada target yang tidak tercapai," ujarnya menambahkan.

Kepala BKPM Thomas Lembong.

Photo :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

Kemudian pada kuartal IV-2019 atau saat BKPM mulai dipimpin olehnya, Bahlil melaporkan bahwa dari target RPJMN sebesar Rp 817 triliun, realisasi investasinya mencapai Rp 826 triliun. Bahkan di era COVID-19, saat Jokowi justru menaikkan target realisasi investasi menjadi Rp 858,50 triliun, Bahlil menegaskan bahwa pihaknya juga berhasil menembus target realisasi investasi hingga sebesar Rp 901 triliun.

"Di era COVID-19 pun RPJMN-nya Rp 858,50 triliun, kita mencapai target Rp 901 triliun. Karena waktu itu Pak Jokowi meminta saya, dari (target sebelumnya) Rp 826 triliun harus dinaikkan ke Rp 900 triliun, padahal COVID-19. Alhamdulillah tercapai Rp 901 triliun," kata Bahlil.

Selanjutnya di tahun 2022, lanjut Bahlil, saat target realisasi investasi di RPJMN dipatok sebesar Rp 968 triliun, Jokowi justru mengharuskan capaiannya menyentuh hingga Rp 1.200 triliun. Namun, lagi-lagi Bahlil jumawa bahwa hal itu bisa dicapainya dengan realisasi investasi sebesar Rp 1.247 triliun.

"Di 2022, target RPJMN Rp 968 triliun. Tapi dalam rangka bagaimana mempertahankan pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen, yang rumusnya adalah investasi sektor riil di luar hulu migas dan sektor keuangan, jadi harus mencapai Rp 1.200 triliun. Alhamdulillah tercapai juga Rp 1.247 triliun," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya