Kereta Cepat Mulai Sepi Peminat? Kementerian BUMN Beberkan Faktanya

Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, membantah kabar viral yang menyebut bahwa Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung mulai sepi peminat.

IDSurvey: BUMN Perlu Adaptif Hadapi Gejolak Ekonomi yang Tidak Stabil

Dia mengatakan, tren pergerakan penumpang kereta cepat serupa dengan tren pergerakan penumpang pesawat terbang. Dimana pada momen atau musim tertentu, kondisi pergerakan penumpangnya memang ramai atau bahkan sebaliknya.

"Coba naik pesawat pas hari-hari atau jamnya lagi sepi, pesawatnya kosong. Jadi kita harus lihat dulu, kapan kalau lagi puncak-puncaknya tinggi peminat, dan kapan kalau lagi sepi, ya (penumpangnya) kurang," kata Arya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 30 Januari 2024.

KCIC Minta Maaf Kecepatan Whoosh Dikurangi karena Hujan Deras

Kereta Cepat Whoosh (dok. KCIC)

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Dia menegaskan, hal itulah yang akhirnya disiasati oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), dengan memberlakukan skema tarif dynamic pricing atau tarif yang dinamis. "Makanya kita (berlakukan tarif) dinamis," ujarnya.

Tarif Bus Transjakarta Rp3.500 Rute Kalideres-Bandara Soetta Berlaku 1 Mei 2024

Arya menjelaskan, kesimpulan soal sepi atau ramainya penumpang kereta cepat Whoosh, tidak bisa hanya dilihat dalam pergerakan penumpang di satu hari saja. Melainkan juga harus berdasarkan pada data penumpang secara bulanan, yang dimiliki pihak KCIC.

"Jangan karena ada satu orang naik kereta pada jam (sepi) itu, lalu kita bilang sepi. Tidak bisa seperti itu," kata Arya.

Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga

Photo :
  • BNI

Mengenai apakah penetapan skema tarif dinamis Whoosh itu diberlakukan akibat adanya tuntutan atas pembayaran utang kereta cepat, Arya pun membantah hal tersebut. "Tidak ada urusannya itu," ujarnya.

Diketahui, PT KCIC akan menerapkan skema tarif dinamis (dynamic pricing) untuk perjalanan Kereta Cepat Whoosh yang lebih fleksibel, mulai keberangkatan 3 Februari 2024. General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa mengatakan, dengan skema baru ini, tarif Whoosh kelas Premium Economy akan berkisar di harga Rp 150.000, Rp 175.000, Rp 200.000, Rp 225.000, hingga Rp 250.000.

"Ini memungkinkan penumpang mendapatkan tiket Whoosh dengan harga yang lebih hemat, bila melakukan perjalanan di waktu tertentu," kata Eva dalam keterangannya, Senin, 29 Januari 2024.

Skema baru ini juga memungkinkan, dalam satu hari terdapat beberapa tarif yang berbeda untuk setiap jadwal perjalanan Whoosh. Faktor-faktor penentunya yakni terkait jam sibuk (peak hour) atau jam non-sibuk (off peak hour), momen liburan (high season) atau non-liburan (low season), atau hari kerja ataupun akhir pekan.

Pada high season (peak hour), penumpang akan ditawarkan tarif yang lebih tinggi. Sementara pada moment off peak, tentunya penumpang juga akan ditawarkan tarif yang lebih murah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya