Sederet Sentimen Eksternal yang Picu Rupiah Loyo ke Rp 15.660/US$

Ilustrasi rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Selasa pagi, 27 Februari 2024. Rupiah melemah sebesar 30 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp 15.660 per dolar AS. 

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.635 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatkan, saat ini investor tengah mengambil sikap menunggu terkait data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis minggu ini. 

Trade Minister: No Need to Worry about Weakening of Rupiah

"Investor akan fokus pada beberapa data penting, yaitu estimasi kedua pertumbuhan PDB kuartal IV-2023, data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE), PMI manufaktur AS, dan pidato Federal Reserve. Untuk mendapatkan gambaran perekonomian yang lebih jelas dan panduan lebih lanjut mengenai jalur suku bunga Fed pada tahun 2024," ujar Josua saat dihubungi VIVA Selasa, 27 Februari 2024.

Nilai tukar rupiah-dolar

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Josua menuturkan, usai laporan data properti AS tadi malam, mencerminkan permintaan yang lebih lemah dari perkiraan. Sehingga dolar AS cenderung bergerak melemah terbatas dan bersifat sementara. 

Lanjut Josua, pada perdagangan kemarin mata uang rupiah mengalami depresiasi terhadap dolar AS. Hal ini seiring dengan meningkatnya risk-off di pasar Asia. 

"Pemicu sentimen tersebut datang dari laporan Moody’s yang mencabut pemeringkatan sebelas perusahaan di Tiongkok yang sebagian besar merupakan perusahaan properti," terangnya.

Dengan demikian, Josua memperkirakan bahwa mata uang rupiah terhadap dolar AS hari ini akan berada di rentang Rp 15.600-Rp 15.700. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya