Rupiah Loyo Senin Pagi Dipicu Data Inflasi AS

Uang kertas rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin pagi, 18 Maret 2024. Rupiah tercatat melemah sebesar 46 poin atau 0,29 persen ke posisi Rp 15.644 per dolar AS. 

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.624 per dolar AS. 

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Hal ini dipicu oleh hasil data inflasi AS yang naik pada pekan lalu. 

Trade Minister: No Need to Worry about Weakening of Rupiah

"Hasil data inflasi tersebut bisa memicu the Fed mempertahankan suku bunga acuannya lebih lama. Hasil survei CME FedWatch Tool terbaru tentang probabilitas pemangkasan suku bunga acuan AS menunjukkan kenaikan probabilitas bahwa suku bunga masih akan bertahan di Semester I. Ekspektasi bertahannya suku bunga acuan AS yang menaik ini mendorong penguatan dolar AS," ujar Ariston kepada VIVA, Senin, 18 Maret 2024.

Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Ariston mengatakan, the Fed juga akan melangsungkan rapat pekan ini dan akan mengumumkannya pada hari Kamis dini hari.

Selain itu, pada pagi ini serangkaian data China akan dirilis hal ini di antaranya data produksi industri, tingkat pengangguran dan penjualan ritel. 

"Perbaikan data China mungkin bisa membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah hari ini dan sebaliknya," jelasnya. 

Adapun pada hari ini mata uang rupiah terhadap dolar AS berpotensi melemah ke arah Rp 15.650. Sedangkan potensi support di sekitar Rp 15.580.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya