Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri yang besar dalam dolar AS, untuk mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Adapun saat ini nilai tukar rupiah sudah bertengger di Rp 16.000 per dolar AS. Tercatat, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Kamis, 18 April 2024 ditutup menguat sebesar 0,25 poin atau 0,41 persen ke posisi Rp 16.179 per dolar AS.

Menteri BUMN Erick Thohir.

Photo :
  • Istimewa
Trade Minister: No Need to Worry about Weakening of Rupiah

Erick mengatakan, BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

“Serta melakukan kajian sensitivitas terhadap pembayaran pokok dan atau bunga utang dalam dolar yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat," kata Erick dalam keterangan resminya Kamis, 18 April 2024.

Erick Thohir : Satu Game Lagi Sudah Kunci ke Olimpiade, Kalau Dua Game Kita Juaranya

Merespons hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta agar bijaksana untuk tidak membeli dolar AS secara besar-besaran. Sebab, saat ini nilai tukar rupiah sedang melemah terhadap dolar AS. 

"Kalau situasi dolar lagi menguat tentu tidak bijaksana untuk beli dolar di harga tinggi. Tentu kita perlu meredam kebutuhan terhadap dolar, pemerintah sendiri punya instrumen dalam bentuk devisa hasil ekspor yang kita ingin tanam di dalam negeri," kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantornya. 

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara agar perusahaan pelat merah saat ini menahan untuk membeli dolar AS jika tidak terdesak. 

"Kalau memang diperlukan ya silakan. Tetapi kalau sifatnya konsumtif ya seperti yang disampaikan Pak Menko tadi itu tadi kita tahan dulu," jelasnya.

Suahasil juga menghimbau kepada seluruh eksportir untuk membawa pulang Devisa Hasil Ekspornya (DHE) kedalam negeri. Pemerintah pun memberikan beberapa insentif kepada eksportir yang menyimpan DHE-nya ke dalam negeri. 

"Kita himbau untuk seluruh devisa hasil ekspor kita dari para eksportir bahwa pulang ke Indonesia yang memang sudah sesuai dengan aturan ditaruh di dalam negeri itu ditaruh di dalam negeri untuk periode waktu tertentu. Dan kalau ditaruh dalam negeri lebih panjang ditaruh dalam bentuk deposito pajaknya itu kita bebaskan," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya