Selesaikan Utang, Mandala Gaet Investor Baru

Mandala Air
Sumber :
  • www.mandalaair.com

VIVAnews - PT Mandala Airlines akan menggaet investor baru dalam penyelesaian masalah keuangan perusahaan. Masalah keuangan dan internal perusahaan saat ini membuat maskapai ini berhenti operasi sementara.

"Kami sedang proses tapi belum dapat kami umumkan siapa [investornya]," jelas Direktur Utama Mandala Airlines, Diono Nurjadin, di Jakarta, Rabu 12 Januari 2010.

Pemegang saham saat ini telah menyetujui mengenai rencana tersebut. "Mereka berkomitmen untuk menyelamatkan perusahaan," jelas dia.

Diono menambahkan, pemilik saham saat ini sudah siap dengan kemungkinan terdilusinya [berkurang] kepemilikan saham mereka. "Jika ada investor baru pasti akan ada dilusi dan mereka siap dengan itu," jelas dia.

PT Mandala Airlines akan berhenti operasi sementara selama 45 hari. Penghentian sementara ini sesuai dengan masa waktu pengajuan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Dion menambahkan investor baru tersebut harus mendukung proses penyelesaian hutang perseroan yang sebagian besar berupa pembayaran leasing pesawat.

Ia optimis dapat menggaet investor baru kepada perusahaannya. "Ada peluang pasar besar untuk bisnis penerbangan di Indonesia, tingkat permintaan yang tinggi dan low cost carrier," kata dia.

Meski begitu Dion enggan menyebutkan jumlah utang ataupun biaya yang diperlukan untuk melakukan restrukturisasi  perusahaan. "Kami masih dalam proses untuk PKPU."

Mandala mulai  beroperasi di tanah air sejak 1969. Mandala dulunya dimiliki oleh Kesatuan Militer (Kostrad), pada tahun 1990. Cardig International kemudian mengakuisisi Mandala senilai US$34 juta atau setara dengan Rp300 miliar pada April 2006. Enam bulan kemudian tepatnya pada Okrober 2006,  Indigo Partners mengambil alih kepemilikan 49 persen.

Terpopuler: Indonesia U-23 Fenomenal, Ernando Ari Kepikiran Arkhan Fikri

Kedua investor tersebut melihat adanya potensi pasar yang besar di Indonesia dan membutuhkan sebuah maskapai generasi modern yang dikelola dengan baik.

Cardig International memfokuskan bisnisnya pada industri aviasi seperti pelayanan bandara, solusi logistik terintegrasi, in-flight catering, maskapai kargo, pengiriman barang internasional, maskapai penumpang dan saat ini memiliki investasi di 10 perusahaan.

Sedangkan Indigo Partners merupakan perusahaan yang berinvestasi di sektor penerbangan dan transportasi dan memiliki saham di sejumlah maskapai seperti Spirit Airlines (USA), Wizz (Europe), Tiger (Singapore), Abnanova Airlines (Russia) dan, Mandala Airlines (Indonesia).

Akuisisi Mandala oleh sejumlah investor diikuti dengan perubahan image melalui penambahan dua Airbus 320 di awal peremajaan armadanya.

Pada tahun 2007, tim manajemen internasional diberi mandat untuk mentransformasi maskapai ini secara agresif menjadi perusahaan generasi modern yang efisien dan aman. Bahkan Mandala juga pernah memesan 30 pesawat dan tumbuh rata-rata 25 persen per tahun.

Mandala juga berhasil memenangkan penghargaan Indonesia Travel and Tourism dengan kategori maskapai bertarif rendah di Indonesia pada 2010, mengalahkan Air Asia dan Lion Air.

Antasari Azhar Ucapin Selamat ke Prabowo-Gibran: Semoga Komitmen Berantas Korupsi
Pimpinan Ponpes Tajul Alawiyyin, Habib Bahar bin Smith

Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad

Artikel top trending pertama yakni mengenai Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Habib Bahar: Saya Ambil Hikmahnya PDIP Nyungsep tengah disorot oleh para pembaca

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024