SBY: Berikan Cek Isi, Jangan Cek Kosong

Presiden SBY jumpa pers pengunduran diri Menkeu Sri Mulyani
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka rapat kerja pemerintah dan dunia usaha di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin, 18 April 2011. Rapat terkait perumusan masterplan dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi Indonesia 15 tahun mendatang.

SBY berharap, rapat kerja ini bisa mencapai hasil yang lebih konkret untuk perluasan dan percepatan ekonomi Indonesia.

Motor Bebek Baru Paling Mahal di RI, Cocok Buat Orang yang Kelebihan Uang

"Sekarang ini adalah time to act. Sudah ada komitmen, tinggal implementasinya saja," kata Presiden dalam sambutan pembukaannya.

Pesan yang sama, kata Presiden, sudah disampaikan ketika Rapat Kerja dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Februari lalu. Presiden mengatakan, rencana yang sudah dimatangkan tersebut, untuk dilaksanakan.

"Sehingga rakyat tidak mendapatkan cek kosong," ujarnya.

Presiden yakin ada komitmen dari kelompok dunia usaha yang ingin meningkatkan investasi secara nyata di Indonesia. Namun tidak disebutkan perusahaan atau kelompok usaha apa yang akan investasi.

"Saya dengar, samar-samar ada kabar gembira, bahwa beliau semua ingin meningkatkan implementasi," ucap SBY. Indonesia pun menanti komitmen pihak swasta soal kabar gembira tersebut.

SBY menilai, rencana penambahan investasi para pengusaha tersebut tidak selalu sukses, tapi juga ada kegagalan. "Tentu rakyat tidak suka dengar cerita kegagalan," imbuh Yudhoyono.

Dia meminta para pengusaha mencermati apa saja yang bisa  menjadi penyebab kegagalan. "Salah satu biang keladi kegagalan adalah bottlenecking, bisa di pusat, daerah," jelas Presiden.

Karena itu SBY menghimbau pengusaha bisa memastikan bahwa penghalang tersebut bisa diatasi. Sehingga tidak muncul hambatan yang baru.

Dalam kesempatan ini SBY juga mengingatkan, kegagalan bisa disebabkan karena melewatkan kesempatan yang datang. "Kita tahu Indonesia sedang bangkit dan bergerak menuju ke yang lebih tinggi, tetapi kita sia-siakan, lamban dan tidak memberikan iklim yang baik dan segera jalankan," ujarnya

Dia juga berpesan, semua kalangan dunia usaha mendapatkan bagian dalam investasi besar nantinya. "Jangan hanya usaha besar, tapi juga menengah dan mikro," imbuhnya.

Dia yakin, apabila semua kalangan mendapat bagian, maka upaya percepatan pengurangan kemiskinan dan penurunan pengangguran akan dicapai lebih baik lagi.

Karena itu SBY meminta harus ada rencana besar yang bersifat riil, konkret, tidak muluk, dan tidak ruwet. Pelaku usaha pun diminta membuat rencana sesederhana mungkin, yang bisa diimplementasikan.

"Berikan rakyat kita cek isi bukan cek kosong," tutup Yudhoyono. (eh)

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati

Miris! Angka Stunting Cuma Turun 0,1 Persen, Padahal Sudah Keluar Puluhan Triliun

Komisi IX DPR RI mengkritisi turunnya angka prevalensi stunting hanya 0,1 persen dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024