VIVAnews - Kementerian Keuangan telah menutup sebanyak 6.900 rekening liar senilai Rp7 triliun dan telah disetor ke kas negara. Temuan itu merupakan hasil penelitian yang dibuat kementerian terhadap 34 ribu rekening liar.
"Ada yang dipakai dan tidak dipakai. Tapi yang saya inget itu Rp7 triliun sudah ditutup dan disetor ke kas negara," ujar Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Sony Loho di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 11 Juli 2011.
Sony menjelaskan, rekening liar tersebut diketahui sejak pemerintah mulai membentuk sebuah tim pada akhir tahun 2007. Informasi Keberadaan rekening liar sendiri diperoleh dari berbagai sumber seperti laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ataupun dari perbankan.
"Ini rekening apa, kalau tidak jelas, entah pejabat lama atau uang dari rakyat, tidak disetor, maka kita tutup," tegas Sony.
Ditambahkannya, umumnya rekening yang ditutup tersebut dahulu digunakan sebagai rekening penampung untuk dana yang berasal dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) ataupun dari uang pungutan rakyat seperti pernah dibuat oleh Kementerian Dalam Negeri.
Kemenkeu juga memastikan bahwa rekening yang ditutup tersebut statusnya sudah jelas sebagai rekening liar. Sementara sisanya saat ini masih dalam proses penelitian oleh institusi terkait di Kemenkeu.
"Sebagian ada yang kami serahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi, ada yang dikasih ke Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP)," kata Dirjen Pembendaharaan Agus Suprijanto.
Pemerintah, ujar Sony, saat ini memang memberlakukan asas kehati-hatian dalam penggunaan anggaran. Hal itu ditempuh agar governance pemerintah dapat terus dijaga.
Selama ini, penggunaan anggaran oleh pemerintah senantiasai menggunakan dasar hukum mulai dari Undang-undang (UU) Perbendaharaan Negara, peraturan menteri, peraturan Dirjen Kemenkeu, dan ketentuan hukum lainnya.
"Harus comply (memenuhi aturan), patuhi. Kalau menyalahi itu, dia harus mempertanggungjawabkan," ujar Sony. (eh)
Sumber :
VIVA.co.id
8 Mei 2024
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey mengatakan, pembatasan pembelian gula di ritel modern saat ini bukan karena stok yang kosong.
Komoditas emas dinilai sebagai investasi yang paling aman di tengah gejolak geopolitik global yang saat ini sedang terjadi.
Pecinta Hewan Merapat PT Songolas Exhibition Services (19 Events) untuk pertama kalinya akan menggelar Jakarta Pet Expo (JPE) 2024 pada 27-30 November di JIExpo Kemayoran
Idul Adha Sebentar Lagi, Bank Muamalat Sediakan Layanan Kurban Online Pakai Mobile Banking
Bisnis
8 Mei 2024
Bank Muamalat menyediakan fitur yang memudahkan nasabah dalam membeli hewan kurban untuk kebutuhan Idul Adha.
OJK dan MUI Sepakat Perkuat Sektor Jasa Keuangan Syariah hingga Perlindungan Konsumen
Bisnis
8 Mei 2024
OJK dan MUI melakukan penandatanganan nota kesepahaman, dalam rangka pengembangan dan penguatan sektor jasa keuangan syariah di Indonesia.
Selengkapnya
Partner
Puluhan masyarakat tampak antusias mengikuti pengobatan gratis yang digelar Serikat Perkerja Pertamina Unit Pemasaran I di Musala Kampung Bagan Deli, Medan Belawan.
Timnas Indonesia U-23 diprediksi bakal kesulitan saat berhadapan dengan Guinea untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade Paris 2024. Hal itu berdasarkan laporan dari media as
Google Luncurkan Pixel 8a dengan Harga Terjangkau
Gadget
19 menit lalu
Google kembali membuat gebrakan dalam industri teknologi dengan merilis smartphone terbaru mereka, Pixel 8a. Dengan harga yang lebih terjangkau, perangkat ini menjanjikan
Dianggap Punya Mesin Partai yang Kuat, Seniman di Jombang Nyalon Bupati Lewat PDIP
Malang
25 menit lalu
Tak hanya itu, dengan diantar dua penari topeng Jatiduwur, Isma Hakim Rahmat, seniman asli kelahiran Jombang ini mengambil formulir pendaftaran bakal calon bupati di
Selengkapnya
Isu Terkini