Krisis AS Bakal Memperparah Eropa

Wall Street New York
Sumber :
  • VIVAnews/Anton PM/ New York

VIVAnews - Keputusan lembaga rating internasional Standard & Poor's (S&P) menurunkan rating surat utang Amerika Serikat dari AAA menjadi AA diperkirakan tidak hanya menimbulkan kekhawatiran pada ekonomi AS, melainkan akan membuat kemunduran dalam upaya penyelamatan Eropa dari krisis utang.

"Ada dua hal yang sedang berlangsung saat ini. Krisis utang Eropa sebetulnya lebih akut dan berisiko dibandingkan penurunan rating surat utang S&P. Jika kita bicara mengenai pasar obligasi, isu ini tampaknya saling overlappedĀ dan berhubungan satu dengan yang lain," ujar Chief Strategist CRT Capital seperti dikutip VIVAnews.com dari laman cnbc.com, Senin, 8 Agustus 2011.

Institusi keuangan global tampaknya bekerja penuh selama akhir pekan ini untuk menyiapkan arahan pada pembukaan pasar guna mengatasi dampak penurunan surat utang AS.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Di Eropa, bank sentral Eropa atau Europoean Central Bank (ECB) menyatakan akan mengaktifkan program pengamanan pasar modal dan mengantisipasi reformasi ekonomi dan pemotongan defisit yang dilakukan oleh Italia dan Spanyol. Ada sinyal menunjukkan bahwa ECB akan membeli utang Spanyol dan Italia guna menstabilkan kondisi pasar.

Pada saat yang bersamaan, sejumlah menteri keuangan dari kelompok G-7 juga telah mengeluarkan pernyataan dukungan mereka terhadap tindakan ECB dalam menangani permasalahan kedua negara Eropa yang terancam defisit tersebut. Kelompok negara kaya ini juga menyambut langkah tegas yang diambil AS dalam mengadopsi reformasi serta upayanya mengurangi defisit dalam jangka menengah.

G-7 juga berkomitmen untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk mendukung stabilitas finansial yang tetap tumbuh dalam sebuah tekad kerjasama yang lebih dekat dan kepercayaan.

"Meski bank sentral mengambil sejumlah aksi, namun tampaknya koordinasi yang akan diambil tidak terlalu erat seperti kasus Lehman," ujarĀ  dari Brown Brothers Harriman, Marc Chandler.

Selain di Eropa, perusahaan keuangan di Wall Street, AS juga terpaksa bekerja lembur pada akhir pekan lalu dengan membuka sambungan telepon bagi sejumlah investor mereka. Beberapa di antara mereka meramalkan bakal adanya pelemahan nilai tukar dolar AS. Namun untuk pasar keuangan diperkirakan tidak akan terlalu terpengaruh.

Chandler mengatakan, investor tampaknya lebih fokus pada rencana bank sentra AS (The Fed) yang dijadwalkan akan mengadakan pertemuan rutin pada Selasa ini. "The Fed sepertinya akan lebih ramah (menurunkan suku bunga)," katanya.

Ditambahkannya, satu hal yang bisa ditempuh The Fed adalah mengenakan tingkat suku bunga yang tetap rendah untuk waktu yang lama. The Fed juga rencananya akan membahas mengenai pembelian aset. "Mereka kebanyakan membeli investasi jangka pendek," ujarnya.

Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024