Lampung Langka Elpiji

Elpiji
Sumber :
  • VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Sudah hampir sepekan beberapa wilayah di Provinsi Lampung mengalami kelangkaan gas elpiji, baik ukuran 3 kg maupun 12 kg. Kelangkaan elpiji terjadi antara lain di Kabupaten Pringsewu, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Bandar Lampung.

Menurut pantauan VIVAnews.com, harga gas di setiap kabupaten tersebut berbeda-beda. Harga gas 12 kg yang biasanya Rp80 ribu di Kabupaten Pringsewu kini mencapai Rp100 ribu. Itu pun harus memesan beberapa hari sebelumnya. Sedangkan yang 3 kg, harganya naik dari Rp13 ribu jadi Rp19 ribu.

"Makin susah saja, mau Lebaran harga sembako banyak yang naik," tutur Nia, seorang ibu rumah tangga.

Begitu juga di Kabupaten Lampung Selatan. Harga gas 3 kg naik dari Rp13 ribu menjadi Rp18 ribu, sedangkan gas 12 kg yang semula Rp80 ribu naik jadi Rp120 ribu.

Menurut Sales Representatif Gas Domestik Region II Rayon III Lampung Ahmad Yudistira, kelangkaan gas ini akibat surutnya Sungai Musi, Sumatera Selatan. "Hal tersebut membuat distribusi elpiji Sumatera bagian selatan, termasuk Lampung, tidak dapat dilakukan pada 13-15 Agustus lalu. Nah, pada tanggal tersebut, injeksi ditunda menunggu air pasang terlebih dahulu," ungkapnya saat dihubungi VIVAnews.com

Karena itu, Pertamina memindahkan titik suplai ke Tanjung Priok. Namun, masalahnya pengangkutan dari Tanjung Priok membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dari Plaju, Sumatera Selatan.
 
Hal ini yang menurut dia, membuat pasokan di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji Rayon III Lampung sempat mengalami kekosongan. Selain itu Yudis juga menambahkan kelangkaan yang terjadi bukan hanya masalah suplai tersendat.

"Kemungkinan ada oknum atau pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan peluang, membeli dalam jumlah banyak dan menimbunnya," kata Yudis.

Kisah Inspiratif dari Anak Santri, Ciptakan Produk Pangan untuk Solusi Kesehatan

(Laporan Andry Kurniawan, Lampung)

Ilustrasi konsumen memilih unit properti.

Keuntungan Miliki Properti, Proses KPR dari Bank Terbesar di Indonesia Lebih Mudah

Properti dapat menghasilkan pendapatan pasif melalui penyewaan. Jika Anda memiliki rumah, apartemen, atau bangunan komersial, Anda dapat menyewakannya kepada orang lain .

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024