- ExxonMobil
VIVAnews - Perusahaan Migas asal Amerika, ExxonMobil Corp tertarik untuk mengembangkan gas metana batubara (Coal Bed Metane/CBM) di Kalimantan Selatan, Indonesia.
Exploration Public and Goverment Affairs Manager ExxonMobil Oil Indonesia, Vasta C. Choesin menjelaskan, saat ini pengembangan CBM baru dalam tahap eksplorasi farm ini di tiga blok yang terletak di Kalimantan Selatan.
"Tiga blok konsesi itu antara lain Banjar-1, Banjar-2 dan Tapin," kata Vasta C. Choesin di Jakarta, Kamis 25 Agustus 2011.
Untuk mengembangkan CBM, ExxonMobil menggandeng Sugico dengan komposisi 49 persen saham dimiliki oleh ExxonMobil dan 51 persen dikuasai oleh Sugico. Untuk biaya eksplorasinya, pihak ExxonMobil tidak dapat memberitahu.
"Tapi semua biaya kami self financing," jelasnya.
Untuk tahap eksplorasi ini, lanjut Vasta, ExxonMobil menargetkan akan membor 20 sumur dalam dua tahun ke depan untuk pilot testing dan mengetahui cadangan CBM. Sejak Maret lalu, ExxonMobil telah melakukan pengeboran paling sedikit dua sumur yang berada di Banjar-1.
Menurutnya, saat ini hingga tiga tahun kedepan ExxonMobil baru berada dalam tahap eksplorasi. Setelah tiga tahun, ExxonMobil akan menentukan apakah blok konsesi CBM tersebut berpotensi atau tidak.
"Kami targetkan 20 sumur dalam tiga tahun ke depan, nanti kita kaji apakah itu layak dikembangkan atau tidak," jelasnya.
CBM, lanjut Vasta, merupakan hal baru bagi ExxonMobil dan termasuk dalam unconventional energy. ExxonMobil baru mengembangkan CBM di dua negara, yaitu Jerman dan Indonesia. "Di Jerman masih dalam tahap eksplorasi juga," katanya.