- Antara/ Prasetyo Utomo
VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengimbau kepada para investor untuk tidak khawatir dengan keamanan di Tanah Air. Aparat keamanan selalu sigap terhadap berbagai ancaman yang muncul.
Hatta menyampaikan hal itu menanggapi ledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel, Kepunton, Solo, Minggu kemarin. "Semua pihak harus dapat membedakan mana persoalan politik dan keamanan, dengan persoalan ekonomi," kata Hatta saat ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin 26 September 2011.
Kejadian pemboman tersebut, menurut Hatta, diharapkan tidak mengganggu iklim usaha yang tengah membaik saat ini.
Tak lupa, Hatta turut menyampaikan rasa prihatinnya atas kejadian pemboman itu. "Saya prihatin atas kejadian di Solo. Tapi, saya juga yakin bahwa aparat kita akan bisa mengatasi itu semua," tuturnya.
Sebelumnya, menjelang tengah hari, pada Minggu 25 September 2011, bom bunuh diri meledak di Gereja Kepunton. Saat itu, gereja sedang dipenuhi oleh jemaat yang sedang melakukan kebaktian.
Bom meledak hanya beberapa saat sebelum kebaktian usai. Pelaku pemboman tewas di tempat dengan tubuh bagian dada ke bawah hancur. Namun, kepalanya utuh, dan wajahnya bisa dikenali dengan baik.
Sementara itu, di pasar saham domestik, meski tidak terkait langsung dengan peristiwa bom di Solo, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kembali tertekan dan melemah 137,5 poin atau 4,02 persen ke level 3.288,85. Pelemahan tersebut melanjutkan posisi pagi ini, di mana IHSG dibuka turun 4,98 poin atau 0,15 persen di level 3.421,36.
Pelemahan itu merupakan yang terburuk dibanding indeks beberapa bursa di kawasan Asia. Analis menilai, pelemahan indeks saham cenderung dipengaruhi kondisi ekonomi global dan bursa kawasan regional.
Di pasar uang, rupiah juga melemah. Berdasarkan data Reuters, rupiah siang ini melemah ke level Rp9.090 per dolar AS dibanding pembukaan pagi tadi. Pagi ini rupiah dibuka di level Rp9.025 per dolar AS. (art)
Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.
