Pemerintah Kelebihan Uang Rp72 Triliun

Bambang Brodjonegoro
Sumber :

VIVAnews - Kementerian Keuangan menyatakan penyerapan anggaran pemerintah yang baru mencapai 54,4 persen dari target yakni sebesar Rp717,9 triliun membuat Anggaran Penerimaan dan Belanja Perubahan (APBNP) tahun 2011 mendapat surplus sebesar Rp72 triliun.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

"Surplus Rp72 triliun, dengan sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) Rp138 triliun lebih tinggi dari tahun lalu," ujar Plt Sementara Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, saat jumpa pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu 28 September 2011.

Surplus anggaran ini, ujar Bambang, memberikan dampak positif dan negatif bagi perekonomian nasional. Dari segi keuangan, surplus anggaran membuat kas yang dimiliki pemerintah saat ini masih sangat kuat. "Negatifnya kalau lihat penyerapan belanjanya masih rendah," pungkasnya.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Terkait neraca keuangan pemerintah, Bambang mengungkapkan penerimaan negara per 23 September 2011 telah mencapai Rp789,9 triliun atau 67,5 persen. Capaian itu naik dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp660,9 triliun atau 66,6 persen.

Penerimaan negara tersebut didukung oleh pencapaian penerimaan perpajakan sebesar Rp588,7 triliun atau mencapai 67 persen. Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai sebesar Rp199,5 triliun atau 69,6 persen.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Tingginya realisasi penerimaan perpajakan, terutama dipengaruhi oleh tingginya realisasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam negeri yang mencapai Rp169,7 triliun atau sebesar 56,9 persen, dan pajak perdagangan internasional sebesar Rp40,4 triliun atau 86 persen.

Sementara untuk realisasi PNPB, pemerintah menilai peningkatan itu  dipengaruhi oleh tingginya penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) dari sektor minyak dan gas yang mencapai Rp117,4 triliun atau 67,8 persen. Sumber lain adalah dividen BUMN yang mencapai Rp19,7 triliun atau 68,4 persen.

Dari sisi belanja, pemerintah tercatat telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp717,9 triliun atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya Rp616,1 triliun. Sedangkan realisasi pembiayaan tercatat justru menurun menjadi Rp66,7 triliun. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya