Mendag: G-20 Perhitungkan Indonesia

Mendag Gita Wirjawan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Menteri Perdagangan Gita Irawan Wirjawan membeberkan sejumlah kesepakatan yang diperoleh dari pertemuan negara-negara G-20 di Cannes, Perancis, beberapa waktu lalu yang juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Saya rasa kami bisa mencatat seluruh anggota G-20, yang merupakan anggota perekonomian terbesar di dunia, bahwa relevansi Indonesia di dunia sangat diperhitungkan," kata Mendag, Gita Wirjawan di kantor Kementerian Perdagangan, Senin, 6 November 2011.

Indonesia, kata Gita, bisa berperan lebih baik dalam penyediaan kebutuhan pangan dunia yang kini dihuni 7 miliar penduduk. Masalah pangan ini disikapi secara kolektif oleh negara-negara anggota G-20 yang mewakili 80- 85 persen dari total perekonomian dunia.

Gita juga mengatakan bahwa kepentingan negara berkembang sudah berbeda dibandingkan beberapa tahun lalu, baik dari sisi skala perekonomian maupun dari peran negara-negara dalam perekonomian dunia. "Kalau kami lihat akhir-akhir ini justru negara-negara maju yang perekonomiannya mengalami kekhawatiran. Apalagi topik pembicaraan sedikit didominasi permasalahan Yunani. Mudah-mudahan negara berkembang termasuk Tiongkok, India, dan Indonesia bisa memberi kontribusi," kata Gita.

Sementara itu, dalam konteks perdagangan, Gita menjelaskan, Indonesia juga harus menyadari bahwa laju ekspor US$200 miliar harus dijaga di tengah krisis dunia. "Imbas negatif pasti terjadi di tengah gejolak perekonomian Eropa Barat dan Amerika," kata dia.

Gita melanjutkan, pembicaraan Indonesia dalam G-20 adalah meningkatkan ekspor dan juga investasi dengan kerjasama dengan sejumlah negara. Bukan hanya dengan negara-negara anggora G-20 saja, tetapi juga di luar G-20 supaya perekonomian Indonesia tetap bertahan. (umi)

Pemanasan Global Ancam Pendidikan Anak-anak di Asia
Cara Menyimpan Air Susu Ibu (ASI)

Tentang Metode Freeze Drying ASI, Ini Tanggapan IDAI

Metode freeze-drying atau pembekuan ASI menjadi bubuk dilakukan dengan tujuan memperpanjang masa simpan ASI dari 6 bulan menjadi 3 tahun dengan alasan efisiensi penyimpan

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024