BPS: Defisit Neraca Perdagangan 2012 US$1,63 Miliar

Pelabuhan Peti Kemas Pelindo II Tanjung Priok, Jakarta
Sumber :
  • Antara/ Hermanus Prihatna

VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa total ekspor selama tahun 2012 mencapai US$190,4 miliar, menurun 6,61 persen dari tahun lalu yang sebesar US$203 miliar. Ini menunjukkan target ekpor tahun lalu tidak tercapai.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, kinerja ekspor Desember 2012  tercatat  US$15,41 miliar. Capaian tersebut juga mengalami penurunan sebesar 9,78 persen dari bulan sebelumnya.

"Sektor yang menyumbang ekspor antara lain industri sebesar 61,11 persen atau US$116,14 miliar, Migas US$36,97 miliar atau 19,45 persen, tambang dan lainya sebesar US$31,35 miliar atau 16,50 persen dan sektor pertanian  sebesar US$5,58 miliar atau 2,94 persen," ujar Suryamin di kantornya, Jakarta, Jumat 1 Februari 2013.

Ekspor non migas selama 2012 menurun dibanding 2011. Capaian ekspor non migas adalah US$153 miliar, sementara tahun 2011 sebesar US$162 miliar.

Demikian pula ekspor migas. Tahun 2011, ekspor migas sebesar US$41,4 miliar, turun menjadi US$36,973 miliar pada 2012.

Menurut Suryamin, pasar ekspor non migas Indonesia yang terbesar pada 2012 adalah China dengan nilai US$20,86 miliar. Disusul Jepang sebesar US17,23 miliar, dan Amerika Serikat sebesar US$14,59 miliar. Sementara di negara ASEAN pangsa pasarnya 20,42 persen atau US$31,27 miliar dan Uni Eropa 11,73 persen atau US$17,59 miliar.

Jonathan Kuo, Pianis Muda Indonesia yang Kembali Memukau di Panggung Musik Klasik

Impor Meningkat

Suryamin menambahkan, impor pada 2012 meningkat 8,02 persen dibandingkan tahun 2011. Total impor sepanjang tahun 2012 mencapai US$191,67 miliar, sedangkan tahun sebelumnya US$177,44 miliar. Kinerja impor bulan Desember 2012 mencapai US$15,56 miliar, ini menurun dibanding 5,55 persen dibanding Desember 2011 dan menurun 8,11 persen dibanding bulan sebelumnya (November 2012 US$16,94 persen).

Impor non migas selama 2012 mencapai US$149,1 miliar, meningkat 9,02 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar US$136,7 miliar. Kemudian untuk impor migas mengalami peningkatan dari US$40,7 miliar pada 2011 menjadi US$42,25 miliar pada 2012.

Secara keseluruhan, kinerja perdagangan Indonesia pada 2012, impor US$191,67 miliar dan ekpor US$190,04 miliar. Dengan demikian terjadi defisit sebesar US$1,63 miliar.

Defisit neraca perdagangan ini, menurut Suryamin,  berasal dari defisit migas sebesar US$5,59 miliar yang diredam oleh surplus non migas sebesar US$3,96 miliar.

Acara Met Gala Berlangsung, Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Penuhi Jalanan New York
Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) 2024

Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) 2024 Akan Hadir di Kemayoran, Catat Tanggalnya!

Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) 2024 untuk pertama kalinya akan digelar pada 27-30 November 2024 di Hall B3, JIExpo Kemayoran Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024