Skandal Distribusi Daging Busuk, McDonald Merasa Tertipu

McDonald's
Sumber :
  • Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Raksasa waralaba restoran santap saji, McDonald Corp., merasa tertipu dengan hasil audit yang diterima Shanghai Husi Food Co Ltd, pemasok daging McDonald asal Tiongkok yang tutup pada pekan ini. Dilansir kantor berita Reuters, Kamis 24 Juli 2014, pernyataan tersebut disampaikan oleh Chief Executive McDonald, Don Thompson.

"Kami tidak lagi menerima produk dari fasilitas utama di sana yang memiliki banyak tantangan dan isu-isu," ungkapnya, setelah sebelumnya dia mengungkapkan laba kuartalan McDonald diperkirakan akan menurun dengan adanya masalah itu.

Sebelumnya, Shanghai Food and Drug Administration pada Minggu menghentikan kegiatan produksi Shanghai Husi menyusul pemberitaan Dragon TV yang melaporkan para pekerja di pabrik pengolahan itu diduga mencampur daging busuk dan kedaluwarsa dengan daging baru agar bisa dijual kembali kepada klien-kliennya.

Skandal tersebut tidak hanya menjerat McDonald, tapi juga klien lainnya seperti Kentucky Fried Chicken (KFC), induk usaha Yum Brands Inc dan Burger King Worldwide Inc.

Banyak restoran dan retail di Amerika Serikat bergantung pada auditor pihak ketiga untuk memeriksa apakah pasokan daging yang mereka beli memenuhi
aturan keamanan pangan dan peraturan lainnya.

McDonald tidak segera mengomentari terkait audit Shanghai Husi atau nama
perusahaan audit yang mengunjungi pabrik yang saat ini menjadi kontroversial
itu.

Perilaku Aneh Suami Mutilasi Istri di Ciamis Pasca Ditangkap, Tatapan Kosong Kadang Ucap Istigfar

Pasar Besar

Juru bicara McDonald AS mengatakan, Shanghai Husi adalah anak usaha OSI
Group yang berbasis di Illinois. Mereka telah memasok daging ke restoran
McDonald cabang Tiongkok sejak awal 1990-an. Selain itu, mereka juga
memasok daging ayam, sapi, dan selada.

Tiongkok adalah pasar terbesar ketiga McDonald di dunia jika dilihat dari
jumlah restoran yang ada.

"Saya tahu ada beberapa fasilitas lain yang sekarang sedang dibersihkan oleh
pemerintah Tiongkok," imbuhnya.

McDonald dan OSI Group diketahui memiliki hubungan yang erat, dimana Chairman dan Chief Executive OSI, Sheldon Lavin, adalah anggota dewan pengawas di badan amal Ronald McDonald.

McDonald menegaskan, pihaknya benar-benar akan menyelediki masalah
Shanghai Husi. (ren)

Kemenkumham Jatim Terapkan One Stop Service untuk Calon Jemaah Haji 2024, Apa Itu?
Banjir dan Longsor Hantam Luwu, 1.200 Warga Mengungsi, 7 Orang Tewas dan 15 Rumah Hanyut

1.200 Warga Mengungsi, 7 Tewas dan 15 Rumah Hanyut Akibat Banjir dan Longsor Hantam Luwu

Banjir bandang dan longsor menghantam Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Jumat 3 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024