Obligasi Konversi Bumi Resources Diperpanjang

Presdir PT. Bumi Resourses Tbk, Ari S. Hudaya
Sumber :
  • ANTARA/ Andika Wahyu
VIVAnews
Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menegaskan bahwa usulan perpanjangan jatuh tempo obligasi koversi hingga April 2018, telah disetujui. Persetujuan itu diambil dari keputusan pemegang obigasi dalam rapat pemegang obligasi.

Pj Gubernur Sumut Optimis Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U-23

Dikutip dari keterangannya pada Jumat 22 Agustus 2014, rapat pemegang obligasi itu telah diselenggarakan di Singapura pada hari ini. Dengan demikian, segala kemungkinan gagal bayar telah dihilangkan sebagai bagian dari perjanjian tersebut.
Sri Mulyani Ungkap Mood dan Fokus Para Pembuat Kebijakan Keuangan Global Lagi Begini


Presiden Direktur BUMI Ari Hudaya, mengatakan bahwa obligasi konversi tanpa jaminan US$375 juta jatuh tempo pada Agustus 2014. Obligasi ini akan digantikan dengan obligasi koversi dan ditempatkan sederajat utang antarkreditor lainnya.


Persyaratan utama dari Obligasi Konversi yang diperpanjang hingga April 2018 adalah sebagai berikut.


1. Jumlah pokok utang: US$374,9 juta

2. Tanggal jatuh tempo: 7 April 2018.

3. Ketentuan pembayaran bunga: enam persen per tahun, terhitung mulai 25 Agustus 2014.

4. Periode konversi: dimulai dari tanggal 7 September 2015 hingga 23 Maret 2018.

5. Harga konversi: Rp250.

6. Jaminan (security): Paket jaminan berdasarkan Perjanjian Antar Kreditor.

7. Jaminan (guarantee): BUMI menjamin segala kewajiban Enercoal.


"Restrukturisasi Obligasi Konversi ini mencerminkan langkah perseroan berikutnya, sebagaimana telah disampaikan oleh perseroan sebelumnya, dalam rangka mengoptimasi utang, menurunkan beban bunga, dan memperbaiki likuiditas di tengah harga batu bara yang menurun dan kondisi usaha di sektor batu bara yang menantang," kata dia.


Ari mengatakan bahwa BUMI juga berharap dapat menutup sisa utang dengan melakukan transaksi konversi utang menjadi saham dan menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dulu (HMETD) dalam waktu dekat dalam rangka memperkuat fundamental dan struktur modal perseroan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya