- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) tetap berakhir di zona merah pada perdagangan Selasa 9 Desember 2014. Indeks saham mencatat penurunan 21,70 poin, atau 0,42 persen ke level 5.122,31.
Melemahnya IHSG, seiring dengan 153 saham turun, 133 saham naik, dan yang tidak mengalami perubahan, atau stagnan sebanyak 93 saham.
Berdasarkan pengamatan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), untul volume perdagangan mencapai 7,08 miliar, dengan nilai transaksi sebesar Rp4,72 triliun.
Hingga ditutupnya sesi kedua, terpantau level tertinggi indeks saham mencapai 5.142,82. Sementara itu, angka 5.122,31 menjadi level terendah hari ini.
Demikian juga yang terjadi pada indeks saham unggulan LQ 45 tergelincir 0,38 persen ke 880.91. Kemudian, indeks JII turun 0,30 persen ke 678.71, indeks IDX30 terkoreksi 0,51 persen ke 451.62, indeks SMinfra18 melemah 0,68 persen ke 364.59, dan indeks ISSI turun 0,13 persen ke 165.53.
Namun demikian, sektor saham properti justru mampu menguat sebesar 0,11 persen. Sebaliknya, sektor saham keuangan memimpin kerugian dengan kemerosotan 1,11 persen.
Pelemahan pada indeks saham pun, tampaknya terimbas pada aktivitas pemodal asing di pasar reguler, yang menunjukkan agresivitas dalam melakukan aksi jual. Tercatat, penjualan bersih (net foreign sell) mencapai Rp473,19 miliar.
Untuk saham-saham yang terkoreksi, antara lain SQBI dari Rp333.000 ke Rp315.000, GGRM dari Rp59.875 ke Rp59.075 dan MYOR dari Rp23.400 ke Rp23.125.
Sedangkan, saham-saham yang tampil positif, yakni MPPA dari Rp3.450 ke Rp3.580, BALI dari Rp2.050 ke Rp2.150, dan MAPI dari Rp5.425 menjadi Rp5.500.
BACA JUGA:
(asp)