PM China Sesumbar Akan Ciptakan 10 Juta Lapangan Kerja

Perdana Menteri China, Li Keqiang
Sumber :
  • REUTERS/Stefano Rellandini

VIVA.co.id - Perdana Menteri China, Li Keqiang, menyatakan bahwa pemerintahannya mampu menciptakan sebanyak 10 juta lapangan kerja baru di tahun 2015. Keyakinan ini diungkapkannya dalam sebuah wawancara dengan media China Daily beberapa saat lalu.

Seperti mengutip dari Reuters, Rabu 28 Januari 2015, meskipun laju pertumbuhan China melambat, Li melihat masih ada celah bagi jajarannya untuk mengerek kinerja ekonomi domestik. Salah satu senjata utamanya adalah melalui pembukaan lapangan kerja baru untuk membangun kondisi sosial masyarakat yang sehat.

Volume Ekspor China Meningkat, Bawa Angin Segar bagi RI?

Sebagai catatan, untuk tahun lalu pemerintah sukses membuka sekitar 13 juta lapangan kerja baru bagi warganya.

"Menurut pengujian di lapangan, ada kemungkinan melonjaknya angka pengangguran yang rentan memicu instabilitas sosial," ujar Li. Oleh karena itu, dia akan berusaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan berbasis pada penyerapan SDM.

Perekonomian China tumbuh pada laju paling lambatnya dalam 24 tahun terakhir di 2014. Kombinasi antara kelesuan sektor perumahan dan pembengkakan utang pemda memaksa pemerintah pusat untuk mengambil langkah agresif sesegera mungkin.

Di dalamnya termasuk pemangkasan suku bunga akhir tahun lalu guna menggairahkan sektor bisnis.

China menargetkan jumlah pengangguran di kota-kota besar berada di bawah level 4,6 persen untuk 2014. Meski pemerintah mengklaim target itu tercapai, banyak pengamat sosial dan ekonomi menilai angka itu gagal terpenuhi karena otoritas tidak memasukkan jumlah warga yang bermigrasi dari desa ke kota.

Untuk nilai perekonomian 2015, International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan China sebesar 6,8 persen. Sementara hasil survei Reuters menghasilkan konsensus di angka tujuh persen untuk tahun 2015.

Investor China Akan Relokasi Pabrik ke Indonesia

Baca juga:

Bursa saham Jepang.

Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik

Rencana pertemuan anggota OPEC masih dinanti.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016