Hadapi MEA, Kualitas Industri Kreatif Harus Ditingkatkan

Pameran Grafika Terbesar di Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Industri kreatif mulai berkembang. Perkembangan industri ini juga punya dampak positif, seperti penyerapan tenaga kerja dan penambahan devisa.

Mi Bikini yang Meresahkan Negara

Namun, ada tantangan yang harus dihadapi industri kreatif di Indonesia, yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Kesadaran ekonomi kreatif di tengah-tengah masyarakat kini terus meningkat, serta memiliki potensi besar menyumbang perekonomian nasional dan menyerap tenaga kerja. Diperkirakan, pasar industri kreatif nasional tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," kata Chairman Forum Grafika Digital (FGD), Danton Sihombing, dalam acara FGD Forum: Chief Executive Officer (CEO) Gathering di Jakarta, Kamis 21 Mei 2015.

Polisi Belum Temukan Unsur Pidana di Mie Bikini

Danton mengatakan, menurut hasil survei yang dilakukan sekolah bisnis INSEAD, Indeks Inovasi Global tahun 2014 menyebutkan, bahwa Indonesia menduduki peringkat 87 dari 126 negara, naik dari posisi 99 pada tahun 2012.

Sayangnya, Indonesia kalah jauh dari Vietnam yang menduduki peringkat 48 dan Thailand yang menduduki peringkat 71. Meksipun demikian, Danton melihat, daya saing industri kreatif Indonesia semakin baik.

Indonesia Dukung Sentralisasi ASEAN

"Ini jadi modal untuk masuk ke Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," katanya.

Danton pun mengingatkan, bahwa produk kreatif Indonesia harus dapat bersaing dengan produk-produk negara ASEAN, seperti Thailand, Vietnam dan Singapura. Untuk itu, industri kreatif Indonesia pun perlu ditingkatkan, seperti kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Bonus demografi di Indonesia dapat mendorong berkembangnya industri kreatif, asalkan diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM," jelasnya.

Lalu, hal lain yang harus ditingkatkan adalah branding image produk lokal, agar bisa meningkatkan daya saing dan nilai tambah pada produk kreatif Indonesia.

"Salah satu langkah untuk memperkuat posisi pemain lokal adalah ajang FGD Expo. Dengan mengedepankan empat pilar: printing, packaging, promotion, dan publishing, ajang ini akan semakin mempercepat dan memperkuat daya saing industri kreatif Indonesia," lanjutnya.

Sekadar informasi, FGD Expo 2015 akan berlangsung pada 6 hingga 9 Agustus 2015, di Jakarta Convention Center. Acara tersebut akan dihadiri oleh 130 perusahaan dan jumlah pengunjung yang ditargetkan sebanyak 50 ribu orang. Acara ini mengusung program-program edukasi, seperti presentasi produk dan informasi terkini, terkait dengan industri grafika.

Danton mengatakan, pameran ini dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan para pelaku industri grafika, dalam memamerkan dan mempromosikan produk dan jasa industri kreatif, serta menghadirkan informasi terbaru untuk para end-users, termasuk pelaku industri kreatif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya