- REUTERS/John Kolesidis
VIVA.co.id - Direktur Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) I Kadek Dian Sutrisna mengatakan, krisis yang dialami Yunani hanya berdampak temporer bagi perekonomian dalam negeri.
Meski begitu, Indonesia tetap perlu waspada seiring dengan kondisi global yang saat ini bergerak fluktuatif. Kadek meminta, pemerintah tetap menjaga kepercayaan pasar global terhadap Indonesia.
"Untuk jangka pendek, kita harus mengembalikan kepercayaan pasar. Makanya kita juga jaga pasar finansial," kata Kadek saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis, 9 Juli 2015.
Selain menjaga kepercayaan pasar, pria yang akrab disapa Dian ini juga meminta, pemerintah segera mempercepat realisasi anggaran belanja. Pemerintah juga diminta untuk memperkuat ekonomi melalui sisi pasar domestik. Sehingga, pertumbuhan ekonomi dalam negeri tidak terlalu ditopang melalui ekspor produk dalam negeri.
Kadek mengatakan, dampak temporer dari krisis Yunani kepada Indonesia meliputi sektor finansial, sektor riil, serta terdepresiasinya rupiah terhadap nilai tukar mata uang dollar. "Meski dampak tidak terlalu signifikan, kita harus antisipasi."
Sebelumnya, Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri Ina Krisnamurthi tak menampik bila gejolak ekonomi dunia bisa saling mempengaruhi. Ini disebabkan adanya kebijakan globalisasi ekonomi.
Krisis Yunani juga bisa mempengaruhi ekonomi dunia. Namun Ina menegaskan, krisis Yunani tidak berpengaruh terhadap ekonomi ASEAN. Meski begitu, dampak krisis Yunani mungkin akan berpengaruh saat pasar mulai bergerak karena ini adalah pasar bagi Asean.
Saat ini, Yunani sedang tertimpa krisis ekonomi. Negara-negara Eropa memberi batas waktu hingga lima hari kepada Negeri Para Dewa itu untuk menunjukkan keseriusan untuk menyelesaikan krisis ekonomi, atau Yunani akan dikeluarkan dari Zona Euro.
(mus)
