Kementerian ESDM Tetapkan Harga CPO US$125 per MT

Pekerja perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara
Sumber :
  • REUTERS/Y.T Haryono/Files
VIVA.co.id
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, telah menerbitkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 3239 K/12/MEM/2015 tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (Biofuel) yang dicampurkan ke dalam Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan. 

Strategi Menteri Arcandra Targetkan PLTP 7.000 MW
Dikutip dari siaran persnya, Senin, 13 Juli 2015, menteri ESDM menetapkan harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) sebesar US$125 atau Rp1.662.437 per metrik ton (MT). 

Wapres: Elektrifikasi RI Terendah di ASEAN
Penetapan harga itu menggunakan basis harga publikasi Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara untuk CPO spot Belawan dan Dumai. Disebutkan penetapan harga dapat mencerminkan kondisi riil pasar harga CPO di dalam negeri. 

Harga tersebut berdasarkan rata-rata periode satu bulan sebelumnya, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai ditambah besaran konversi CPO menjadi Biodiesel sebesar US$125 per MT dengan faktor konversi sebesar 870 kilogram per meter kubik (kg/m3), serta ditambah ongkos angkut dengan besaran maksimal untuk masing-masing titik serah.

Sementara Harga Indeks Pasar (HIP) bahan bakar nabati (BNN) jenis Bioetanol yang dicampurkan ke dalam Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan, didasarkan pada Harga publikasi Argus untuk Ethanol Free on Board (FOB) Thailand rata-rata periode satu bulan sebelumnya, ditambah 14 persen indeks penyeimbang produksi dalam negeri, dengan faktor konversi sebesar 788 kg/m3.

Besaran Harga Indeks Pasar (HIP) Biofuel tersebut ditetapkan setiap bulan dan dilakukan evaluasi paling sedikit enam bulan sekali oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).

Kementerian ESDM terus melakukan upaya pengaturan terhadap pengusahaan bahan bakar nabati baik Biodiesel maupun Bioetanol melalui penyediaan insentif harga BBN yang menarik, dan dapat diimplementasikan sesuai dengan kondisi ekonomi nasional.

Sehingga diharapkan manfaat implementasi BBN terhadap perekonomian nasional berupa penghematan devisa, peningkatan penyerapan tenaga kerja, peningkatan komoditas bahan baku BBN, serta ketahanan energi nasional dapat secara langsung dirasakan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya