Puluhan Pengusaha Amerika Incar Proyek Listrik 35 Ribu MW

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said (kanan).
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, menerima Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O. Blake Jr, di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada Rabu, 18 Mei 2016. Blake datang bersama 75 perwakilan perusahaan asal Amerika yang mayoritas bergerak di bidang kelistrikan. 

Pemerintah Akan Pangkas Subsidi Solar, Ini Alasannya

Sudirman mengatakan kedatangan perusahaan Amerika itu menunjukkan minat dunia internasional cukup besar untuk berinvestasi pada proyek 35.000 megawatt (MW), yang merupakan program strategis pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

"Ini membuktikan bahwa minat untuk investasi di power (kelistrikan) itu cukup besar dari dunia internasional. Jadi tugas saya adalah menjaga agar regulasinya benar, policy-nya (kebijakan) benar, fasilitasnya benar," kata Sudirman.

Pantau Listrik Bali, Jokowi Tinjau PLTDG Di Denpasar

Dia menjelaskan bahwa kelompok bisnis itu mendukung pembangunan kelistrikan di Indonesia. Meski demikian, Kementerian mengingatkan kepada PT PLN (Persero) agar sejalan dengan pemerintah dalam melakukan eksekusi proyek 35 ribu MW. 

“Kedatangan tamu penting dari dubes Amerika beserta rombongan yang disebut US Power Working Group. Tujuh puluh lima perusahaan ini adalah kelompok bisnis maupun institusi nonbisnis dari Amerika yang selama ini mendukung pengembangan pembangunan kelistrikan, dan ini pertemuan keempat kali. Kami mendapat masukan perbaikan dari sisi policy, dari sisi investasi, maupun pelaksanaan proyek," kata Menteri. 

Presiden Safari Cek Proyek Pembangkit Listrik 35 Ribu MW

Duta Besar Blake berterima kasih kepada Menteri ESDM yang telah menerima dengan baik kunjungannya. Banyaknya perusahaan Amerika yang berminat itu menunjukkan keinginan negaranya untuk mendukung target ambisius Presiden Joko Widodo untuk mencapai proyek kelistrikan sebesar 35 ribu MW. 

Dia mengaku turut bangga dengan banyaknya proyek awal dari 35 ribu MW yang dikerjakan perusahaan asal Amerika, seperti proyek 100 MW di Gorontalo, dan didukung empat turbin GE (General Electric), 

"Kita juga ada yang bergerak di energi terbarukan, yang baru saja membangun pembangkit dari energi angin di Indonesia. Kita juga sudah ada proyek yang sudah dirampungkan tahap kontraknya. Jadi kita sudah mencapai kemajuan-kemajuan kerja sama yang cukup baik," ujar Blake.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya