Tak Mudah Hilangkan Ikatan Dolar AS dari Rupiah

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di rumah dinasnya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/shintaloka Pradita Sicca

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo meminta kepada masyarakat maupun para pelaku usaha untuk tidak menjadikan dolar Amerika Serikat, sebagai tolok ukur kondisi fundamental ekonomi dalam negeri. Keinginan tersebut muncul, karena gejolak mata uang negeri Paman Sam berdampak negatif pada rupiah, sehingga nilainya jauh dari fundamentalnya.  

Gubernur BI Sebut Rupiah Menguat Menuju Rp 15.800 per Dolar AS, Ini Faktor Pendukungnya

Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memandang, melepaskan mata uang dolar AS dalam perdagangan bilateral antarnegara bukanlah hal mudah. Apalagi, dolar AS masih menjadi referensi utama mata uang setiap negara.

"Itu tidak mudah, karena harus ada persiapan khusus antarsatu negara dengan yang lain. Tidak semudah itu," ujar Darmin, saat ditemui di Hotel Fairmount, Jakarta, Selasa 6 Desember 2016.

Rupiah Perkasa ke Rp 16.088 per Dolar AS Usai Rilis Data Inflasi RI

Karena itu, Indonesia secara perlahan mulai mengurangi penggunaan mata uang dolar AS dalam transaksi perdagangan. Di antaranya, adalah melakukan perjanjian khusus dengan pemerintah China, untuk meningkatkan perdagangan antarkedua negara dengan menggunakan  mata uang renmimbi. (asp)

Uang dolar AS dan rupiah.

Rupiah Menguat Pagi Ini Terdorong Optimisme Ekonomi RI Bakal Tumbuh di Atas 5 Persen

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Senin pagi, 6 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024