Airport City Akan Diterapkan di Bandara Adi Sumarmo Solo

Menhub Budi Karya Sumadi
Sumber :
  • VIVA.co.id/M. Ali. Wafa

VIVA.co.id – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan secara bertahap merealisasikan Airport City di Bandara Adi Sumarmo Solo. Kota Solo dinilai mempunyai perkembangan yang pesat, baik dari sisi perekonomian maupun sebagai kota pariwisata. 

Menhub Tinjau Lokasi Calon Bandara Penunjang Ibu Kota Baru

Airport City atau kota bandara adalah sebuah bandara yang berkembang dengan aneka macam bisnis serta kegiatan tidak hanya melayani penerbangan, namun lebih kompleks lagi menjadikan bandara sebagai anker bisnis dilengkapi berbagai kegiatan layaknya sebuah kota. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, transportasi sebuah kota dan antar kota akan semakin lancar manakala melibatkan sistem transportasi antar moda dalam memenuhi aliran lalu lintas secara menerus (seamless transportation system), support jaringan moda transportasi lain seperti jalan tol, terminal bus, stasiun bahkan kereta bandara. 

Menhub Ikut Lepas Ekspor 262 Gerbong Barang ke Selandia Baru

 “Bandara Adi Soemarmo akan menjadi salah satu bandara hub di Jawa, sehingga Solo menjadi pusat di mana kota-kota besar di Indonesia bagian timur atau barat misalnya Ambon, Manado, Medan, Padang dapat langsung ke Solo,” ujarnya lewat keterangan resminya, Jumat, 7 April 2017.

Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menambahkan, untuk mengembangkan Airport City di Solo, salah satunya akan dikembangkan kereta bandara, baik di kota Solo maupun untuk menghubungkan Bandara Adi Sumarmo – Solo menuju Bandara Adi Sucipto - Yogyakarta. 

Jelang Diresmikan Jokowi, Menhub Cek Kondisi Bandara Tebelian

“Antara Bandara Adi Sumarmo-Solo dengan Bandara Adi Sucipto - Yogyakarta hanya berjarak sekitar 50 km. Dengan demikian, dua bandara tersebut sangat potensial untuk digabungkan dengan menjadikannya Airport City.  Dengan demikian Airport Train Shutlle yang menghubungkan 2 bandara tersebut meleburkan 2 bandara itu menjadi satu Airport City,” kata Agus.

Selain menghubungkan dua bandara yang berdekatan, lanjutnya, kereta bandara ini nantinya akan bisa mengefisienkan pergerakan penumpang antar moda. Yaitu dari moda transportasi udara dengan moda transportasi kereta dan bus (darat). Untuk di kota Solo, kereta bandara ini akan terhubung langsung dengan Stasiun Kereta Solo Balapan dan Terminal Bus Tirtonadi. 

"Transportasi antarmoda yang baik antara pesawat dengan kereta api dan bus mempunyai banyak keuntungan," kata Agus.

Selain mengefektifkan dan mengefisienkan pergerakan antar moda bagi penumpang, juga dapat mengurangi kemacetan karena akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Dan selanjutnya juga akan dapat mengurangi polusi udara yang diakibatkan asap kendaraan bermotor.

"Transportasi antarmoda tersebut juga sudah dikembangkan di bandara-bandara besar di dunia. Misalnya saja Bandara Heathrow dan Gatwick di London, JFK di Amerika, Charles de Gaule Perancis,  juga sudah terhubung dengan menggunakan kereta api menuju bandara," ucap Agus.

Terkait dengan hal ini, rencananya akan dilakukan ground breaking pembangunan terminal baru Bandara Adi  Sumarmo-Solo oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu, 8 April 2017 besok. 

Sebagai informasi, saat ini, Bandara Adi Soemarmo dilengkapi beberapa fasilitas yaitu apron dengan luas 420 m x 135 m dan parking stand yang dapat menampung 10 pesawat.  Bandara tersebut juga memiliki runway seluas 2.600 x 45 m yang akan dioerpqnjang menjadi 3.000 x 45 m dengan terminal seluas 13.000 m2 dengan kapasitas 1.525.013 penumpang per tahun. Bandara tersebut juga dilengkapi tempat parkir mobil yang dapat menumpang 29.000 m2 dengan kapasitas 330 kendaraan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya