Penyelidikan Operasi Brutal Duterte Terkait HAM

Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Sumber :
  • REUTERS/Erik De Castro

VIVA – Perang narkoba yang digaungkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte kini mendapat sorotan Pengadilan Kejahatan Internasional atau ICC. Disebutkan, sebagaimana dilansir BBC, ICC yang berbasis di Den Haag kini membuka penyelidikan mengenai operasi pemberantasan narkoba yang disebutkan makan banyak korban tanpa proses hukum yang seharusnya.

Pilpres Filipina, Siapa Saja Kandidatnya dan Apa Isu Utamanya?

Jaksa Fatou Bensouda mengatakan bahwa pihaknya akan mulai memeriksa banyaknya aksi pembunuhan yang jelas melanggar hukum sebagai ekses operasi ambisius Presiden Duterte.

Fatou Bensouda juga mengatakan bahwa mereka akan membuka penyelidikan soal kasus kejahatan massal di Venezuela. Presiden Venezuela Nicolas Maduro sebelumnya dituding melakukan banyak pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam protes massa besar-besaran pada tahun lalu yang menyebabkan hingga 120 orang tewas.

Penangkapan Komika Fico Fachriza Buntut Konsumsi Tembakau Gorilla

Bensouda mengatakan, dia juga menyoroti hal yang sama terjadi di Filipina. "Kami memutuskan akan membuka kasus ini dan memeriksanya," kata dia lagi.

Sejak Juli 2016, Presiden Duterte menggerakkan operasi pemberantasan terhadap narkoba. Ribuan orang tewas dalam banyak aksi penggerebekan maupun pemberantasan. Muncul kemudian orang-orang yang protes di negara itu termasuk para keluarga dari korban yang di antaranya disebutkan masih di bawah umur.

Istri Ardhito Pramono Datangi Polres Metro Jakarta Barat
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan merilis kasus sabu.

Polisi Surabaya Bongkar Kasus Narkoba, Sita 46 Kg Sabu

Kasus tersebut adalah pengembangan dari kasus serupa dengan barang bukti 45 kilogram sabu pada Desember 2021 lalu.

img_title
VIVA.co.id
2 Maret 2022