Pemandu Sorak Korea Utara Dipaksa Jadi Budak Seks

Para pemandu sorak Korea Utara dalam olimpiade musim dingin di Korea Selatan
Sumber :
  • REUTERS/Kai Pfaffenbach

VIVA – Lee So Yeon, seorang musisi militer Korea Utara, yang melarikan diri ke Korea Selatan pada 2008, membocorkan praktik layanan seks yang diberikan para pemandu sorak.

Polisi Bongkar Jaringan Hacker Luar Negeri

Pernyataan Lee ini, berkaitan dengan kehadiran pemandu sorak Korea Utara, yang menarik perhatian dunia dalam perhelatan Olimpiade Misim Dingin di Pyeongchang Korea Selatan baru-baru ini.

Lee menyebut, para pemandu sorak di Korea Utara, memiliki keharusan untuk memberikan layanan seks kepada elit politik di negaranya.

Ahli Propaganda Terkenal di Korut Kim Ki Nam Meninggal Dunia

"Mungkin tampak seperti pertunjukan mewah di luar, namun mereka juga harus pergi ke pesta dan memberikan layanan seks," ujar Lee, seperti dikutip dari metro.co.uk, Senin 26 Februari 2018. "Bahkan, jika mereka tidak mau."

Di Olimpiade musim dingin, pemandu sorak Korea Utara ini bernama Army of Beauties. Mereka terdiri dari 299 orang yang dikirim bersama berbagai delegasi seniman, musik, dan atlet yang dikirim ke Korsel untuk terlibat dalam olimpiade.

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Banyak warga Korea Selatan yang kagum dengan penampilan delegasi Korea Utara, meski juga banyak yang mengungkapkan pendapat lainnya. "Mereka terlihat segar, tetapi sedikit aneh bagi saya," kata seorang mahasiswa Korsel, Kang Gwang Mo.

Warga Korea Utara.

Ngerinya Biro 121, Senyap sampai Bikin AS Nyapnyap

Korea Utara memiliki tentara siber yang mampu menyerang musuh-musuhnya. Pasukan senyap yang bernaung di bawah Biro 121 dan bagian dari 'General Bureau of Reconnaissance'.

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024