Amerika Tuding Rusia Punya Andil Serangan di Ghouta

Ghouta Timur
Sumber :
  • bbc

VIVA –  Amerika Serikat menuduh Rusia terlibat dalam penyerangan yang menyebabkan kematian terhadap ratusan warga sipil di wilayah Ghouta, Suriah, dalam sepekan terakhir.

Menurut tuduhan yang dikeluarkan Amerika, Rusia telah menerbangkan pesawat pengebom di wilayah Ghouta timur yang terkepung, karena menentang gencatan senjata yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa.

Gedung Putih mengatakan, pesawat militer Rusia lepas landas dari Humaymim Airfield di Suriah dan melakukan setidaknya 20 misi pengeboman harian di Damaskus dan Ghouta timur antara 24 hingga 28 Februari 2018.

"Rusia telah mengabaikan ketetapan gencatan senjata PBB dan membunuh warga sipil yang tidak berdosa di bawah pengawasan operasi kontra terorisme yang salah," tulis pernyataan Gedung Putih, yang dilansir Reuters, Senin, 5 Maret 2018.

Presiden Suriah Bashar al-Assad baru-baru ini bersumpah untuk melanjutkan serangan di Ghouta timur, salah satu wilayah yang paling mematikan dalam perang tersebut. Sebuah kelompok pemberontak lokal menyebutnya sebagai kampanye 'bumi hangus'.

Memasuki tahun kedelapan, jika berhasil melumpuhkan Ghouta timur, ini akan menjadi kemenangan besar bagi Assad yang dalam beberapa tahun ini terus berupaya menguasai daerah pemberontak, dengan dukungan Rusia dan Iran.

Menurut Observatorium Suriah untuk HAM, sejak 18 Februari lalu, serangan di Ghouta timur telah menewaskan 659 orang, sedangkan di Damaskus telah menewaskan 27 orang.

Komisioner HAM PBB pun menegaskan bahwa serangan udara pemerintah Suriah ke Ghouta timur dan daerah yang menjadi pemberontakan di Damaskus, bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang.

Mengejutkan, Sarang Pemberontak Suriah Berisi Rudal Amerika dan Israel
VIVA Militer : Tank pasukan Rusia di Suriah menghancurkan markas militan Suriah

Militer Rusia dan Suriah Hancurkan Rumah Sakit Darurat Militan Suriah

Aliansi militer Rusia dan Suriah juga ledakkan gudang senjata di Hama

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2020