Hamas Minta Pusat Kebudayaan Palestina Ada di Indonesia

Ketua Organisasi Kebudayaan Hamas Palestina Muslim Imran
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA – Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah atau Hamas meminta dukungan adanya inisiator pembentukan Pusat Kebudayaan Palestina di Indonesia. Permintaan itu disampaikan Ketua Organisasi Kebudayaan Palestina di Malaysia dan Indonesia, Muslim Imran saat mendatangi Gedung DPR.

Masuk Jebakan, Tentara Israel Ditembak Mati Sniper Hamas di Gaza Utara

Muslim Imran juga menyampaikan bahwa sampai saat ini ada sekitar 7 juta masyarakat Palestina yang mengungsi di berbagai negara. Oleh karena itu dia berharap pusat kebudayaan itu akan bisa mendukung masyarakat Palestina secara moril.

"Dalam tempo 30 hingga 40 tahun, kami tidak dapat kembali ke Palestina," kata Muslim Imran di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 4 April 2018.

Hamas Terbitkan Video Baru, Isinya soal Sandera Israel Salahkan Netanyahu

Muslim Imran mengatakan, masyarakat Palestina juga ingin menyampaikan pesan-pesannya kepada Indonesia melalui pusat kebudayaan itu. Dia berharap ada kesepakatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan Palestina.
 
Anggota DPR dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy di kesempatan yang sama menjanjikan akan menindaklanjuti permintaan Hamas itu. Romi juga menyarankan mereka mendatangi partai-partai politik lain di Indonesia.

"Khususnya partai-partai yang berbasis Islam," kata Romi.

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

Romi menyebut ada empat partai politik di DPR yang berbasis Islam yakni PPP, PKB, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Dari sisi anggaran dasar barangkali PAN tidak menyatakan diri sebagai partai Islam tapi basis konstituennya adalah Muhammadiyah umumnya sehingga mereka rasanya juga akan memiliki keberpihakan yang sama," ujar Ketua Umum PPP tersebut.

VIVA Militer: Juru Bicara Hamas Palestina, Abu Ubaida (Abu Obeida)

Hamas Melunak, Setujui Konflik dengan Israel Pakai Solusi Ini

Sikap Hamas tiba-tiba melunak dengan bersedia meletakkan senjata dengan imbalan solusi dua negara Israel dan Palestina dengan perbatasan sebelum tahun 1967.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024