Estonia Kumpulkan DNA Warga Negaranya, untuk Apa

DNA
Sumber :
  • http://blogs-images.forbes.com

VIVA – Pemerintah Estonia dalam waktu segera akan mengumpulkan DNA 100 ribu warga negaranya, dengan maksud memberikan nasihat dan rekomendasi kesehatan dan gaya hidup bagi mereka.

Dibayangi Invasi Rusia Atas Ukraina, NATO Gelar Latihan Militer Tahunan di Laut Baltik

Dikutip dari laman Independent, hingga delapan persen penduduk negara yang memiliki populasi 1,3 juta itu akan memberikan sampel darah untuk sebuah program pemerintah yang benar-benar baru dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Program pengecekan DNA ini diharapkan bisa meminimalisasi problem kesehatan
dan mengingatkan warga negara atas potensi penyakit tertentu yang sewaktu-waktu bisa menyerang.

Namun, program ini menuai kritik. Dengan anggaran hingga lima juta Euro dianggap tak menjamin bisa memberikan kesehatan dan hal positif kepada warga negara. Sebab, orang dianggap tak perlu terlalu detail mengetahui potensi penyakit mereka, jika gejalanya memang belum ditemukan. Hal itu justru akan bisa menyebabkan kecemasan yang berlebihan.

Estonia Jadi Negara Bekas Soviet Pertama yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Pemerintah Estonia akan menjadi pemerintah yang pertama kali mengumpulkan informasi genetik warga negaranya sekal ipun hal sejenis pernah dilakukan sebuah perusahaan swasta global yang bernama California’s 23andMe.

Setidaknya, 600 ribu DNA ditargetkan akan terkumpul dan kemudian akan dianalisis untuk menemukan ada tidaknya potensi penyakit di sampel-sampel tersebut.

5 Best Countries to Raise a Family

"Sekarang ini, kita punya pengetahuan yang cukup tentang risiko genetik yang kompleks dan penyakit yang bisa ditimbulkannya termasuk efeknya antara individu. Yang mana, bisa saja membutuhkan pengobatan lebih awal dengan informasi lengkap demi kesehatan bersama," kata Menteri Kesehatan Estonia Jevgeni Ossinovski.

Ilustrasi LGBT

Terbaru Yunani, Ini Daftar Negara yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis dalam 3 Tahun Terakhir

Pernikahan sesama jenis illegal di banyak negara, termasuk Indonesia. Namun ada sederet negara yang malah melegalkannya. Yunani dan Estonia adalah yang terbaru.

img_title
VIVA.co.id
1 Maret 2024