VIVA – Presiden Joko Widodo didesak untuk membahas isu-isu terkait Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Istana Bogor Jumat 29 Juni 2018.
Menurut Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo, TKI di negeri jiran masih saja kerap mengalami penderitaan seperti menjadi korban kekerasan, masuk dalam sindikat perdagangan manusia, hingga terancam hukuman mati.
"Migrant Care mendesak kepada Presiden RI Joko Widodo untuk memprioritaskan agenda perlindungan buruh migran Indonesia di Malaysia," ujar Wahyu di Jakarta, Kamis, 28 Juni 2018.
Kedua kepala negara itu pun diharapkan fokus kepada upaya pembaruan nota kesepahaman soal perlindungan buruh migran yang baru saja habis masa berlakunya.
Nota kesepahaman yang baru harus mengacu prinsip-prinsip ASEAN Consensus on Protection and Promotion of The Rights of Migrant Workers yang telah ditandatangani kedua negara, serta mengacu juga kepada instrumen-instrumen HAM internasional.
"Migrant Care mendesak kedua pemimpin pemerintahan untuk menuntaskan agenda perlindungan buruh migran," tambahnya.
Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, dinobatkan sebagai Pemimpin Paling Populer 2021. Penghargaan diberikan oleh PR Indonesia.
