Sistem Keamanan Bandara di China Bisa Deteksi Ukuran Pakaian Dalam

Bandara internasional The Kunming Changsui, China
Sumber :
  • BusinessInsider

VIVA – Bandara di China terus mengadopsi berbagai teknologi baru untuk meningkatkan keamanan di bandara.

Kiamat Diprediksi Ilmuwan Bakal terjadi Tahun 2026, Ini Penjelasannya

Sebanyak 557 saluran keamanan di 62 bandara Tiongkok sudah menggunakan sistem pengenalan wajah untuk mempercepat proses pemeriksaan bagi para pendatang.

Untuk meningkatkan sistem keamanan, Administrasi Penerbangan Sipil China mengungkapkan bahwa bandara negara akan menggunakan pemindai keamanan dengan pencitraan gelombang milimeter.

Menggenggam Kilau Emas, Kisah Inspiratif Yoki Hardian Tenggara

Dilansir Asian Correspondent, pemindai baru yang akan diadopsi oleh pemerintah China merupakan perangkat pencitraan seluruh tubuh yang dapat mendeteksi objek yang tersembunyi bahkan di lapisan pakaian paling dalam seseorang dengan menggunakan bentuk radiasi elektromagnetik.

Pemindai canggih tersebut bahkan dapat mengidentifikasi bentuk, ukuran dan posisi objek yang sedang dipindai termasuk objek nonlogam. Hal ini berarti pemindai tersebut bisa mengidentifikasi apa pun yang menempel pada tubuh penumpang bandara.

Viral Keributan Avsec dengan Penumpang di Bandara Soetta, Ini Penjelasan AP II

Pemindai gelombang milimeter memiliki dua tipe berbeda yaitu aktif dan pasif.

Pemindai aktif mengarahkan energi gelombang milimeter pada subjek dan kemudian menafsirkan energi yang dipantulkan. Pemindai pasif membuat gambar hanya menggunakan radiasi yang dipancarkan dari tubuh manusia atau objek.

Kedua jenis perangkat itu disebut tidak berbahaya bagi kesehatan karena radiasi elektromagnetik yang jauh lebih sedikit dari ponsel.

Namun masalah privasi menjadi perdebatan karena banyak orang khawatir mengenai penggunaan teknologi tersebut karena dianggap bisa berakibat pada ekses yang tak seharusnya.  

Saat ini bandara lain yang menggunakan pemindai gelombang milimeter termasuk bandara-bandara di Amerika Serikat, Inggris Raya, Belanda, Australia, Korea Selatan dan Jepang.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya