Kemlu Bantu Pulangkan Pelajar RI yang Wafat di Jerman, Keluarga Lega

Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA – Keluarga mahasiswi Shinta Putri Dina Pertiwi di Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur lega setelah Kementerian Luar Negeri memastikan akan membantu memulangkan jenazah putri mereka dari Jerman ke Tanah Air. 

Kemlu: 120 WNI di Ukraina Dipulangkan ke RI, 32 Orang Pilih Menetap

Shinta adalah seorang mahasiswi Universitas Bayreuth Jerman asal Malang, Jawa Timur. Dia meninggal setelah tenggelam di Danau Trebgasts beberapa hari lalu. 

Dikutip VIVA, Rabu 15 Agustus 2018 dari keterangan resmi Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kemenlu, pihak Konsulat Jenderal RI akan mengambil jenazah Shinta dari Beyruth, mengurus sertifikat otopsi/kematian, dan  melakukan pemulasaraan secara Islam dan menyiapkan proses pemulangan. Namun tanggal pemulangan belum bisa dipastikan. 

Daftar Negara Pengimpor Utama Minyak dan Gas Rusia

"Karena menunggu ketersediaan slot kargo dari penerbangan. KJRI telah mulai mengurus proses pemulangan tersebut," tulis keterangan tersebut. Meski demikan, keluarga korban pun tetap lega dengan kabar tersebut.

"Kemenlu yang akan bantu pemulangan dari Jerman ke Jakarta. Selanjutnya keluarga yang akan membawa dari Jakarta ke Malang," kata ibu mahasiswi, Umi Salamah, Selasa, 14 Agustus 2018.

Benci yang Mendalam, 5 Alasan Hitler Ingin Memusnahkan Umat Yahudi

Seperti diketahui, persoalan lain setelah jenazah Shinta ditemukan adalah biaya pemulangan. Keluarga mengaku tidak memiliki biaya untuk memulangkan jenazah. Selain itu, kabar yang mendadak membuat pemerintah Indonesia butuh waktu untuk menyiapkan dan pemulangan jenazah.

Salah satu situs Kitabisa.com mengajak masyarakat Indonesia untuk mendonasikan sebagian rezekinya untuk memulangkan Shinta ke Indonesia. Situs itu membuat tagline 'Bantu Shinta Pulang'.

"Sudah dihubungi dan pemerintah minta maaf. Akhirnya melalui Perlindungan Warga Negara Indonesia Kemenlu yang akan membantu memulangkan Shinta," ujarnya.

Umi mengatakan, sejak awal keluarga tidak pernah meminta donasi ke pihak manapun untuk memulangkan jenazah Shinta. Namun, donasi dilakukan oleh insiatif masyarakat melalui situs Kitabisa.com.

"Setelah ditanggung pemerintah, [penggalangan dana dari] kitabisa.com ditutup. Kalau diperbolehkan dananya dikasih ke sekolah, dhuafa, atau yayasan pendidikan untuk orang miskin. Karena Shinta sangat peduli pendidikan orang miskin. Kalau diperbolehkan itu Shinta pasti bahagia," tutur Umi. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya