- globalnation.inquirer.net
VIVA – Pemerintah Vietnam mengaku frustrasi dengan lambatnya perundingan untuk menyetujui kode etik terkait sengketa Laut China Selatan.
Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh mengeluarkan komentar tersebut, setelah China dan Vietnam mengakhiri pembicaraan terbaru soal perbatasan darat dan laut mereka untuk menjaga stabilitas maritim.
Minh mengatakan kepada media lokal bahwa Vietnam sedang berusaha menjaga keseimbangan antara Amerika Serikat dan China di wilayah itu pada saat meningkatnya persaingan antara kedua kekuatan dunia itu.
"Tidak hanya Vietnam, tetapi banyak negara lain harus mempertimbangkan bagaimana menavigasi situasi," kata Minh kepada Vietnam News seperti dilansir dari SCMP, Kamis 17 Januari 2019.
Minh juga mengaku frustrasi atas lambatnya kemajuan pembahasan kode etik atau Code of Conduct soal Laut China Selatan, yang belum terwujud meskipun negosiasi telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Pada Agustus lalu, China dan Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyetujui satu draf teks negosiasi dan berharap untuk merampungkan pembicaraan pada 2021. Tetapi, Minh mengatakan, prosesnya lebih lambat dari yang mereka diharapkan.
Dia mengatakan, Vietnam harus berada pada posisi independent dan membantu menghindari konflik di perairan yang disengketakan. Meskipun, hal itu akan menjadi rintangan terbesar untuk hubungan yang lebih baik antara Vietnam dan China. (asp)