Menlu Retno Sebut Diplomasi RI Aktif, Bersahabat, dan Bermartabat

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi menyebutkan, jika di mata dunia, Indonesia saat ini dikenal cukup kokoh soal diplomasi perdamaian dan kemanusiaan. Dengan tetap konsisten menjalankan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Menurut Retno, ciri diplomasi ala Indonesia yakni diplomasi yang aktif, bersahabat, bermartabat dan dapat berkontribusi pada perdamaian. Indonesia dalam upaya menjaga perdamaian dunia, kata Retno, juga aktif di Indian Ocean Rim Association (IORA).

Setelah 20 tahun, tepatnya di 2017, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT IORA. IORA adalah organisasi yang beranggotakan negara-negara yang terletak di pesisir Samudera Hindia sebanyak 22 negara.

Hamas Terbitkan Video Baru, Isinya soal Sandera Israel Salahkan Netanyahu

"Diplomasi yang aktif, bersahabat, bermartabat itulah ciri diplomasi Indonesia. Kerja sama dalam konteks IORA sangat hebat. Indonesia salah satu anggota IORA yang sangat aktif, kita menjadi ketua dua tahun," kata Retno dalam pidatonya di Universitas Andalas, Padang, Sabtu 2 Februari 2019.

Dalam kesempatan itu, Retno juga menyinggung jika penyelesaian persoalan perdamaian dan kemanusiaan tidak bisa dilakukan dengan cara militer atau kekerasan. Namun, bisa dilakukan dengan cara diplomasi.

Penjahat Perang, Netanyahu Bakal Diringkus Dewan Keamanan Israel

Maka dari itu, terkait dengan isu Afghanistan, Indonesia menginisiasi pertemuan trilateral ulama dari tiga negara yakni, Afghanistan, Pakistan dan Indonesia. Seluruh ulama yang terlibat saling bertukar pandangan perihal perdamaian. 

"Indonesia konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina. Debat terbuka Dewan Keamanan PBB yang baru, 22 Januari 2019, Indonesia mengangkat isu Palestina. Indonesia menegaskan bahwa tidak ada solusi lain untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina kecuali two state solution," ujarnya. 

Meski Palestina harus melewati jalan yang panjang, namun Retno menegaskan jika Indonesia akan tetap bersama dengan Palestina hingga kemerdekaan itu diraih. Bahkan, bisa dipastikan jika Indonesia akan tetap berada di garda terdepan untuk memastikan isu kemanusiaan dapat diselesaikan dengan bermartabat. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya